BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Untuk menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak, Rumah Amal Salman dan Majelis Telkomsel Taqwa, membantu membagikan 1 ribu unit buku ke 11 kabuaten/kota se Indonesia.
Buku bertajuk ‘Dialog Iman: Kecambah’ karya Romi Hardiansyah ini dibagikan ke Kota Padang, Pandeglang, Jakarta, Sleman, Bandung, Garut, Cirebon, Semarang, Surbaya, Manggarai Barat (NTT), dan Baubau (Sulawesi Tenggara).
“Buku merupakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan wawasan, melembutkan hati, memperbaiki perilaku, dan menjadi sumber inspirasi. Minat baca ini harus dipupuk sejak kecil, terutama dengan bacaan yang bermanfaat,” ujar Romi, dalam acara Parenting degan tema Menanamkan Iman Kepada anak melalui Dialog iman’, yang digelar seara virtual Selasa (5/4/2022).
Namun tidak sedikit keluarga yang tidak dapat memfasilitasi buku – buku bacaan sebagai media pembelajaran bagi anak-anaknya. Bila pun ada, buku yang beredar d umum lebih menampilkan peran ibu kepada anak.
“Buku – buku anak yang ada banyak yang menampilkan tokoh bunda, sehingga terpikir bagaimana sebenarnya peran ayah. Karena dalam Alquran ada 14 dialog antara ayah dan anak yang berbicara tentang muatan iman,” kata Romi.
Ide dasar pembuatan buku ‘Dialog Imam: Kecambah’ ini lebih menekankan pada peran ayah. Lainnya berbicara tentang dasar keimanan, mengenalkan Allah melalui ciptaan-Nya, merangsang anak berpikir, aktivitas bersama anak yang aplikatif, dan dialog iman yang saintifik.
“Salah satu metode menanm iman, adalah dengan berdialog, ini dilakukan oleh orang-orang yang beriman, apapun agamanya, demikian juga dengan kita Agama Islam harus sejak dini memperkenalkan keimanan kepada Allah, berdasarkan tingkatan dan usia anak,” terangnya.
Kunci iman
Romi mengatakan, ada tiga hal yang menjadi kunci iman, yaitu rasa takut kepada Allah, taqwa yang artinya melaukan yang benar dan menjauhi yang salah, dan mengatakan kebenaran.
“Meskipun itu kepada anak kita, kita tidak boleh mengatakan hal yang bohong meskipun anak kita tidak mengetahui hal tersebut,” tegasnya.
Untuk memupuk iman sedari kecil, harus dibiasakan mengatakan hal-hal yang baik, memperkenalkan sifat Allah, mengucapkan kalimah toyibah.
“Pada usia dini, perkenalkan Allah kepada anak-anak dengan mencontohkan ciptaan Allah yang dapat diindrakan. Sedangkan pada tahap yang lebih dewasa bisa memperkenalkan Allah terhadap ciptaannya yang tidak terindrakan, seperti jin dan malaikat,” tuturnya.
Selain itu, Romi mengatakan, anak juga harus diajarkan bagaimana adab-adab yang disukai dan tidak disukai Allah.
“Namun, dalam mengajarkan adab tersebut harus diikuti dengan teladan dari orang tuanya. Karena tanpa teladan dari orang tua, sanngat sulit untuk mengajarkan dan membiasakan adab yang baik kepada anak,” tambahnya.
Tidak lupa, Romi juga mengatakan, yang paling penting dari rasa iman adalah cinta kepada Allah, dan mengerjakan apa-apa saja yang disukai Allah. Penting untuk mengajarkan ketaatan kepada Allah, karenanya dalam buku yang dibuatnya dibahas bagaimana mahluk Allah sangat taat atas perintahnya.
“Dalam buku ini dikisahkan bagaimana tumbuhan bertumbuh atau tidak bertumbus atas se-izin Allah, dan mereka melakukan semua karena ketaatan kepada Allah,” terangnya.
Acara bedah buku yang dipandu oleh Kirani Anjasmara (Komunitas HEbAT) ini dihadiri pula oleh Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki, PAS ITB, dan Motivasistri. Juga para donatur, penerima manfaat. (put)