BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menjamin, tidak akan ada penumpukan penumpang di terminal keberangkatan arus mudik 2022.
“Kami punya banyak bus cadangan di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum, untuk melayani arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung E.M Ricky Gustiadi, kepada wartawan Kamis (7/4/2022).
Ricky mengatakan, estimasi ketersediaan kursi angkutan setiap hari di terminal Leuwipanjang sebanyak 17.755 kursi dengan tujuan arah barat seperti ke Pulau Sumatera, Banten, Jakarta, dan lain sebagainya. Untuk jumlah trayek di Leuwipanjang sebanyak 16 trayek dengan jumlah Perusahaan Otobus (PO) sebanyak 17. Sementara untuk jumlah bus 335 unit, dari armada yang diizinkan beroperasi sebanyak 891 unit.
“Jadi sisanya bisa jadi cadangan. Karena yang sudah masuk kategori siap guna operasi memang banyak tapi yang dioperasikan memang tidak semua,” terang Ricky.
Sementara untuk di Terminal Cicaheum, tersedia sekitar 7.800 kursi per hari, dengan tujuan ke arah timur, seperti Cilacap, Bali, Tasikmalaya dan lainnya. Jumlah trayek yang tersedia sebanyak 35 trayek, dengan PO sebanyak 27. Sedangkan untuk jumlah bus sebanyak 156 unit dari 453 unit yang sudah mendapatkan izin.
“Karena jumlah penumpang tidak akan sebanyak biasanya, sementara armada yang kami siapkan cukup banyak. Makanya kami yakin tidak akan ada penumpukan penumpang di terminal,” jelas Ricky.
Kurangnya penumpang yang mudik dengan menggunakan bus, menurut Ricky karena ini masih dalam suasana pandemi.
“Terlebih ada peraturan yang mengatur bagi yang belum divaksin tidak boleh mudik,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui berdasarkan Surat Edaran Kasatgas Covid-19 No 16 tahun 2022, bahwa tahun ini pemerintah sudah memperbolehkan mudik namun dengan syarat sudah divaksin booster.
Untuk yang sudah divaksin dosis 1 diharuskan tes PCR maksimal 3×24 jam. Sementara untuk yang sudah divaksin dosis 2, harus menunjukan hasil negatif tes antigen maksimal 1×24 jam.
“Namun untuk yang belum mendapat vaksin, tidak boleh mudik,” tambahnya.
Untuk mengecek kelancaran mudik, Ricky mengatakan, akan menyiapkan pos penjagaan di beberapa titik. Dengan dijaga 8 orang petugas Dishub dibagi menjadi dua sift.
Rencananya, posko akan dibuka pada 26 April 2022 hingga 10 Mei 2022.
“Personel dari kami sendiri ada 800 orang yang diturunkan. Namun kami bekerjasama dengan instansi lain untuk menunjang kegiatan ini,” terangnya.
Di pos ini, nantinya dicek berapa real-nya penumpang yang datang dan pergi dari Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum.
Ricky mengatakan, pihaknya juga menyiapkan tim terdiri atas petugas kesehatan untuk tes COVID-19.
“Kami juga menyediakan aplikasi PeduliLindungi, untuk diakses penumpang. Sehingga bisa kelihatan mana yang sudah divaksin dan belum,” tambahnya.
250 ribu pemudik
Disinggung berapa jumlah penumpang atau pemudik, yang diprediksi bakal meninggalkan Kota Bandung dari dua terminal tersebut. Ricky mengatakan kurang lebih sebanyak 250 ribu pemudik. Sedangkan untuk angka nasional, jumlah pemudik diprediksi sebenarnya 79,4 juta, dengan keberangkatan paling banyak ke Jawa Tengah sebanyak 26,8 persen atau 21,3 juta orang. Sedangkan untuk Jabar sebanyak 15 persen atau sekitar 11,9 juta orang.
“Dari jumlah tersebut kami memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 29 dan 30 April. Sedangkan puncak arus balik pada 8 Mei 2022,” tambahnya.
Kepada penumpang yang akan mudik dengan menggunakan angkutan umum, Ricky mengimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Dengan minimal menggunakan masker. Terlebih sekarang ada aturan kapasitas penumpang bus boleh 100 persen, namun tidak diperbolehkan berbicara dan makan di dalam bus.
“Karenanya, bus akan berhenti setidaknya setiap 8 jam sekali, untuk istirahat dan makan,” tuturnya. (put)