LABUAN BAJO, WWW.PASJABAR.COM– Dalam upaya mengakselerasi digitalisasi produk dan jasa di subsektor ekonomi kreatif, BEDIL 2022 kini hadir.
BEDIL 2022 atau Baparekraf Digital Innovation Lab merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Baparekraf Digital Innovation Lab 2022” akan menjadi ruang bagi pelaku ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi diri guna memasuki ekosistem ekonomi digital. Program pendampingan ini akan meliputi aspek pengembangan ide, membuat konten audio visual di kanal media sosial, hingga pemasaran digital produk-produk kreatif.
BEDIL memiliki tujuan konkrit mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif digital; memberikan mentoring/inkubasi tentang transformasi digital kepada pelaku ekonomi kreatif subsektor kriya, musik, dan seni pertunjukan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo; serta mendukung penguatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melalui engagement dan on boarding pelaku ekraf ke dunia digital.
Tujuan dan target ini yang menjadi keinginan kami untuk dapat dicapai melalui program BEDIL menurut Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Selliane Halia Ishak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di acara peluncuran “Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) 2022” yang dilakukan secara hybrid pada Kamis (7/4/2022), menyatakan bahwa transformasi digital telah menyentuh titik krusial pada ekosistem perekonomian dan telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Terlebih transformasi digital dapat meningkatkan pendapatan lima kali lebih cepat ketimbang penggunaan metode konvensional.
“Presiden Joko Widodo telah meluncurkan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Dan sejak peluncurannya, terdapat 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi. Angka ini lebih banyak dibandingkan target yang telah ditetapkan pada program BBI 2020 yaitu 2 juta unit usaha. Saat ini terdapat 11,7 juta UMKM yang telah go digital dan diharapkan terus berkembang mengejar target pemerintah hingga akhir tahun 2023 menjadi 30 juta UMKM. Karenanya Kemenparekraf memiliki tanggung jawab dalam penguatan ekonomi digital UMKM di Indonesia,” jelasnya, Kamis (7/4/2022).
Menparekraf menjelaskan akan ada tiga subsektor ekonomi kreatif yang menjadi fokus program Baparekraf Digital Innovation Lab di Labuan Bajo. Diantaranya seni pertunjukan, musik, dan kriya.
Sebanyak 74 peserta terpilih nantinya akan mengikuti kelas dan pendampingan selama dua pekan (pada bulan April 2022), serta diberikan materi terkait bisnis fundamental, transformasi digital, pengelolaan bisnis digital, dan sebagainya oleh para mentor dari kalangan industri.
“Melalui program BEDIL, para peserta diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dengan cara memasarkan produk melalui kanal digital yang ada, seperti media sosial, e-commerce, atau kanal digital lainnya, dan ikut berkontribusi dalam digitalisasi sektor UMKM di Indonesia. Semoga program ini dapat memberikan banyak manfaat kepada seluruh peserta,” ujar Menparekraf.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan, promosi tanpa batas geografis akan melebarkan etalase produk ekonomi kreatif dan membuka peluang yang sama potensialnya dengan berpasar secara konvensional bila ditekuni sungguh-sungguh.
Terlebih pandemi COVID-19 telah mendorong kedekatan masyarakat terhadap dunia digital. Gaya berkomunikasi baru akan menetap dan bahkan akan menjadi lebih baik. Pelaku ekonomi kreatif harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dari sisi promosi maupun penjualan.
“Diharapkan, pasca mengikuti BEDIL ini, para peserta sudah siap untuk berkreasi dengan memanfaatkan perangkat dan platform digital dan ke depannya dapat menjadi champion yang mampu menginspirasi pelaku ekraf lain untuk bertransformasi digital,” harapnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina; Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut; dan salah satu Technical Advisor BEDIL, Kevindra Soemantri. (*/tiwi)