HEADLINE

Arus Mudik, Bandung Diprediksi Dikepung Macet

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Kota Bandung diperkirakan akan dikepung macet pada 29, 30 April dan 1 Mei 2022.

“Jadi karena hari Jumat (29/4/2022) sudah mulai libur. Jadi kami memprediksi akan terjadi puncak kemacetan akibat arus mudik mulai hari itu,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Menejemen Transportasi dan Parkir, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Khairur Rijal, kepada wartawan Rabu (27/4/2022).

Rijal menjelaskan beberapa titik macet yang biasanya terjadi di Kota Bandung di antaranya, untuk dari arah utara, Dibagi jadi dua yaitu dari arah Jl Setiabudi dan JL Ir H Djuanda. Untuk yang melalui jalur Jl Setiabudi, yang menjadi titik kemacetan di antaranya, pertigaan Jl Sersan Bajuri.

“Namun kami sudah menempatkan personil yang merupakan personil gabungan dengan aparat kepolisian,” tambah Rijal.

Sedangkan untuk kemacetan di ruas Jl Ir H Djuanda, Rijal mengatakan mulai dari Dago Bengkok nantinya akan dibagi menjadi dua jalur. Jalur pertama ke lewat Komplek Citra Green Dago, yang ke dua lewat Jl Jajaway. Sedangkan kemacetan dari arah timur, untuk yang memilih lewat Jl Soekarno Hatta, salah satu yang menjadi titik kemacetan adalah bundaran Cibiru.

“Titik itu menjadi macet, karena menjadi tempat pengeteman angkot dan elf. Kawasan tersebut juga merupakan kawasan pertemuan kendaraan dari arah Jl A.H Nasution dan Soekarno Hatta,” kata Rijal.

Terlebih jalan menyempit dan kawasan tersebut menjadi akses utama untuk kendaraan roda dua. Menurut Rijal, di Jl Soekarno Hatta, ada kemacetan di kawasan Gedebage, terutama jika hujan.

“Karena kalau hujan di sekitar situ akan banjir. Dan kendaraan tidak akan bisa lewat. Kalau tidak banjir bisa kita atur,” tuturnya.

Sementara itu, untuk kendaraan yang melewati Jl A.H Nasution, terhambat oleh pasar tumpah di Ujungberung. Untuk di kawasan Cicaheum, ada sendatan karena ada aktivitas rutin masyarakat.

“Belakangan ini, volume kendaraan meningkat karena cuaca hujan. Sehingga warga banyak menggunakan mobil,” katanya.

Kemacetan juga ada di Cikadut, Rijal mengatakan, di depan SPBU Cikadut, jika ada yang hujan maka banjir sampai setengah meter.

“Kalau gak hujan sih, kemacetan karena ada terminal saja,” tambahnya.

Sementara untuk dari arah barat, di mana Jl Soekarno Hatta merupakan jalur utama roda dua dari Bogor, Karawang dan Purwakarta.

CCTV

Dengan titik kemacetan ini, Dishub Kota Bandung memiliki CCTV yang dipasang di titik-titik rawan kemacetan. Dengan berbagai jenis CCTV yang dimiliki Dishub yang disambungkan ke ATCS, bisa membatu mengurai kemacetan.

“Jadi kami bisa mengatur lamanya lampu hijau, merah dan kuning yang menyala di persimpangan, untuk mengurai kemacetan,” tambahnya.

CCTV yang dimiliki Dishub Kota Bandung sekitar 300 unit, dengan berbagai jenisnya.

“Kami punya CCTV yang bisa berputar 360 derajat, ada juga yang statis hanya menyorot ke satu titik,” katanya.

Selain itu Rijal mengatakan ada juga CCTV yang merupakan bantuan dari kementerian Perhubungan, namun dikelola oleh Dishub Kota Bandung.

“Jadi kalau kementrian membutuhkan data berapa jumlah kendaraan yang melintas di suatu kawasan, bisa bertanya kepada kami,” jelasnya.

Untuk waktu kemacetan, jika hari-hari biasa, kemacetan akan dimulai sekitar pukul 15.30 sampai sebelum azan Magrib.

“Hindari berkendara pada jam-jam tersebut,” tegasnya.

Sementara untuk yang berniat untuk melakukan perjalanan mudik, meskipun waktu kenyamanan dalam perjalanan sangat relatif, namun Rijal mengatakan, berkendaraan saat siang hari relatif lebih macet.

“Karena berkendara mudik saat siang hari akan bersamaan dengan orang-orang yang beraktivitas sehari-hari,” tuturnya.

Namun untuk yang memilih berkendara pada malam hari, beresiko mengantuk dan gelap. Rijal juga mengingatkan kepada yang akan melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan kendaraan roda dua, agar menggunakan jaket sarung tangan, helm berstandar SNI dan di klik-kan. Selain itu gunakan sepatu agar lebih nyaman.

“Usahakan di atas motor hanya untuk 2 orang. Jangan membawa barang-barang yang akan menganggu kenyamanan berkendara,” tuturnya.

Selain itu, jika mengantuk lebih baik istirahat dan jika hujan lebih baik menepi.
Rijal juga tidak lupa mengingatkan untuk membawa obat seperlunya. Selain itu, juga Rijal mengingat agar sebelum berangkat mudik mengecek kesiapan kendaraan.

“Cek rem, oli, kaki-kaki, setir dan lain sebagainya. Ini berlaku untuk kendaraan roda dua dan empat ya,” tegas Rijal. (put)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

5 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

6 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

7 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

8 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

9 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

10 jam ago