BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung punya satu program unggulan, yang akan dilaksanakan pada 2022 ini.
Menurut Kelapa Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, program ini masih dalam pembahasan dengan konsep acara mengadopsi acara Paris Fashion Week.
“Sebenarnya, namanya masih kami pikirkan, ya sementara ini kami beri nama dulu Bandung Fashion Week. Kemungkinan nanti akan kami ganti namanya, kalau sudah fix,” ujar Elly, kepada wartawan, baru-baru ini.
Elly mengatakan, dibuatnya acara ini, sebagai salah satu bentuk upaya Pemkot Bandung untuk memajukan dunia fashion di Kota Bandung. Mengingat sebagai kota kreatif, fashion di Kota Bandung, terutama hijab, sudah menjadi kiblat duia.
“Kami ingin dunia fashion di Kota Bandung bisa lebih berkembang dan lebih maju lagi,” terang Elly.
Elly mengatakan, yang akan mengikuti acara ini adalah, mereka yang masih tergolong UMKM.
“Jadi bukan pengusaha yang sudah menjadi industri. Melainkan, yang masih UMKM,” tegas Elly.
Meski demikian, Elly mengatakan, UMKM yang mengikuti acara ini harus melewati tahap kurasi terlebih dahulu. Selain itu, para pelaku UMKM juga harus sudah ekspor.
“Jadi salah satu syarat yang dipenuhi adalah, bahwa yang bersangkutan sudah pernah ekspor. Sehingga kan memang sudah terukur kualitasnya,” tambahnya.
Dihubungi terpisah, salah seorang pelaku UMKM di Kota Bandung Yuli Lubis mengatakan, sebagai salah satu UMKM binaan Disdagin Kota Bandung, pihaknya akan berpartisiapsi dalam gelaran Bandung Fashion week ini.
“Rencananya saya mau ikut berpartisiapsi dala acara tersebut,” ujar Yuli kepada wartawan.
Disinggung apa saja persiapan yang sudah dilakukan, Yuli mengatakan belum ada perisiapan yang sungguh-sungguh dilakukan. Karena Yuli mengaku biasanya mematangkan konsep memang pada saat mendekati waktu acara akan diselenggarakan.
“Acaranya juga baru akan digelar sekitar September mendatang. Jadi ya belum persiapan matang, lagi pula biasanya saya mempersiapkan acara secara dadakan,” terang Yuli.
Meski demimian, sebagai tahap awal mengikuti kegiatan yang digelar Disdagin, Yuli mengatakan, dirinya sudah mengikuti kurasi. Sehingga Ketika mendekati hari H nanti, tinggal mempersiapkan segala keperluan dan mengikuti semua kegiatan.
“Produksinya juga dadakan, karena koleksi yang kami tampilkan saat ikut pagelaran nanti, memang harus yang fresh,” terangnya.
Sebagai gambaran, koleksi busana yang akan disuguhkan adalah yang mengandung unsur kebudayaan Sunda dan kemungkinan akan membuat sekitar 20 model baju. Menurut Yuli kebanyakan baju yang akan dibuatnya adalah baju muslim.
“Meskipun baju muslim, namun, tetap bisa diguakan tanpa hijab. Jadi kami membuatnya memang untuk yangn menggunakan hijab dan tidak,” terangnya.
Selain Bandung Fashion Week, Pemilik Netay Boutique ini juga mengikuti kegiatan Disdagin lainya, seperti Pasar Kreatif dan Bandung Weekend Market, sehingga memang Yuli sudah terbiasa membuat barang-barang yang siap diekspor tentu dengan kualitas mumpuni pula. (put)