BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat, dr., Sp.OG(K), menerangkan, setiap wanita berisiko terinfeksi virus penyebab kanker serviks.
“Setiap wanita berisiko, baik menikah, tidak menikah, baik anak-anak maupun orang tua. Karena virus ini sudah common (umum),” katanya seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Senin (20/6/2022).
Yudi mengatakan, laki-laki memiliki peranan besar terhadap masuknya virus pada mulut rahim. Untuk itu, laki-laki pun perlu diikutsertakan dalam upaya pencegahan kanker ini.
“Selama ini, kanker serviks dianggapnya wanita saja yang punya tanggung jawab padahal laki-laki besar pengaruhnya itu kenapa terjadinya kanker serviks,” sambungnya.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory, Indonesia berada pada urutan nomor satu penderita kanker serviks di Asia Tenggara, urutan kedua di Asia, dan urutan delapan di dunia. Diperkirakan, setiap satu jam ada satu perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.
“Jadi betul-betul banyak sekali kasusnya di kita. Sehingga betul-betul harus menjadi concern,” imbuhnya.
Menurutnya, besarnya angka kematian akibat kanker serviks karena terlambatnya penanganan. Banyak pasien yang baru datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah menderita kanker stadium lanjut.
“Jangan sampai datang ke fasilitas kesehatan ini dalam kondisi terlambat,” sambungnya.
Yudi menjelaskan, virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks bersifat common, atau sudah ada di sekitar kita, sehingga sulit dicegah untuk masuk ke dalam tubuh. Perlu pencegahan dini agar virus tersebut tidak merusak sel di dalam tubuh.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa perjalanan dari infeksi virus hingga menjadi kanker membutuhkan waktu yang panjang, sekitar tiga hingga puluhan tahun. Untuk itu, deteksi dini atau skrining serta vaksinasi menjadi upaya penting untuk pencegahan kanker.
“Perjalanan infeksi virus sampai menyebabkan kanker itu membutuhkan waktu yang panjang. Karena waktu yang dibutuhkan panjang, sebetulnya ada kesempatan kita untuk mencegahnya, dengan skrining, vaksinasi, dan sebagainya,” tuturnya. (*/ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Aliansi Peduli Demokrasi Masyarakat laporkan salah satu pasangan calon Wali Kota dan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menjadi wisudawan terbaik, Hasna Shofiyah, yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penertiban Alat Peraga Kampanye atau APK memasuki hari terakhir, dengan ribuan APK…
Oleh: Firdaus Arifin, Dosen YPT Pasundan Dpk. FH UNPAS (RUU Perlindungan Guru) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menghadapi ancaman cuaca ekstrem seperti banjir dan longsor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam lestarikan budaya sekaligus mengintegrasikannya…