BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Peduli Pesisir melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Degayu. 300 bibit mangrove jenis Rhizophora dan 100 bibit mangrove jenis Bruguiera berhasil ditanam pada Jumat (17/6/2022) di Pantai Cemoro Sewu, Kota Pekalongan Provinsi Jateng.
Pada Jumat (24/6/2022), Tim Peduli Pesisir juga melangsungkan kegiatan pelatihan pembuatan alat desalinasi dan filtrasi air laut serta sosialisasi adaptasi masyarakat, dalam menghadapi banjir rob di Pekalongan Utara.
Mangrove sendiri menyimpan segudang manfaat. Kayunya mampu digunakan untuk bahan bangunan, akarnya dapat menjadi penyaring garam dan mengurangi salinitas air laut, buahnya bisa disulap menjadi tepung, sirup, keripik, dan untuk jenis Rhizophora berpotensi dijadikan pewarna alami.
“Semoga nantinya batik Pekalongan bisa beralih menggunakan pewarna yang lebih alami dan tidak mengotori sungai kita,” ucap Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Eni seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Rabu (29/6/2022).
Salah satu pemerhati lingkungan di Degayu, Amy Hanan, telah puluhan tahun mencurahkan waktu dan tenaganya untuk menanam mangrove. Hal ini ia lakukan agar bisa menyediakan benteng alami untuk mengurangi dampak banjir rob yang melanda pesisir utara Kota Batik tersebut.
Untuk diketahui, hutan mangrove di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Namun, tiap harinya kerusakan hutan mangrove luasnya mencapai 700 hektare. Hal ini disebabkan karena adanya alih fungsi lahan, abrasi, dan eksploitasi kayu yang berlebihan. (*/ytn)