BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Anggota DPRD dari Fraksi PKS Andri Rusmana menyatakan keberatan terhadap rencana pemerintah untuk memberlakukan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui MyPertamina. Sehingga Andri berharap kebijakan itu bisa ditunda pemberlakuannya, bahkan jika bisa dibatalkan.
“Belum semua warga kita ini melek teknologi, sehingga hal ini akan menyulitkan warga yang memang belum terbiasa dengan penggunaan gawai,” ujar Andri kepada wartawan.
Andri mengatakan, jika aturan tersebut diberlakukan, perlu sosialisasi yang cukup panjang kepada masyarakat, agar mereka bisa lebih terbiasa dan tidak kebingungan.
“Saya pribadi mendapatkan banyak pertanyaan dari warga dan konstituen terkait akan diberlakukannya peraturan ini,” terangnya.
Andri menyebut saat ini peraturan tersebut belum terlalu darurat. Sehingga seharusnya tidak perlu diberlakukan sekarang, karena menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi. Terlebih Ketika membeli BBM bersubsidi harus menggunakan aplikasi LinkAja.
“Dengan aplikasi LinkAja, otomatis ada dana yang harus diendapkan. Itu akan menimbulkan persepsi negative di kalangan masyarakat,” jelasnya.
Rencana dibelakukannya pembatasan BBM bersubsidi ini, menurut Andri akan menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Mengingat BBM merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
“Untuk itu, ada baiknya, agar tidak ada antrean di SPBU, disiapkan pompa khusus pengisian pertalite lebih banyak. Terutama untuk yang roda dua. Sekarang kan paling hanya satu atau dua. Menurut saya akana lebih baik jika ditambah menajdi empat sampai enam pompa,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, agar masyarakat jangan melakukan aksi panic buying atas rencana pemberlakukan pembelian BBM bersubsidi dengan aplikasi MyPertamina.
“Yang jelas, aturan ini tidak akan dinerlakukan 1 Juli,” tegas Elly.
Elly menjamin, tidak akan ada SPBU yang mengharuskan membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi. Karena memang aturan tersebut belum diberlakukan.
“Jadi sekarang itu hanya pendaftarannya saja dulu. Itu juga tidak harus mengunduh apliksi MyPertamina, hanya daftar saja lewat subsiditepat.mypertamina.id,” jelas Elly.
Dia menyebut, awalnya pendaftaran itu akan ditutup pada 15 Juli. Namun menurut Elly jangka waktu ini akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Disinggung mengenai penggunaan gawai di SPBU, Elly mengatakan, sebenarnya ketika membeli BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina, tidak harus menggunakan gawai. Karena Ketika daftar akan keluar barcode.
“Nah, barcode ini bisa diprint lalu dilaminating dan ditunjukkan saat akan beli BBM bersubsidi,” katanya.
Dia menuturkan, meski belum ada kejelasan kapan akan diberlakukan, Elly mengimbau masyarakat untuk tetap mendaftarkan diri jika memang nantinya akan membeli BBM bersubsidi. (put)