BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Alat Kesehatan (Alkes) Produksi dalam negeri harus mampu bersaing dengan alkes dari luar negeri. Karenanya Perkumpulan organisasi perusahaan alat-alat kesehatan dan laboratorium resmi di Republik Indonesia (Gakeslab) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar menggelar pameran alkes produksi dalam negeri.
“Kami menggelar acara ini, untuk memperkenalkan alat kesehatan produksi dalam negeri. Agar produsen alkes dalam negeri bisa maju,” ujar Ketua Gakeslab Indonesia Sugihadi, saat ditemui pameran alat kesehatan produksi dalam negeri yang digelar di Ball Room Apartemen Sudirman, Rabu (13/7/2022).
Sugihadi mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah pusat untuk mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri. Termasuk di antaranya alat kesehatan.
Menurut Sugandi, alat kesehatan produksi dalam negeri memang cukup sulit bersaing dengan produksi luar negeri, dikarenakan beberapa hal.
“Salah satunya adalah lantaran harga yang memang relatif lebih tinggi, dibanding produksi luar negeri,” terangnya.
Dia menyebut tingginya harga alkes produksi dalam negeri lantaran memang produksi yang masih sedikit.
“Kalau produksi luar negeri, apalagi produksi Cina, mereka bisa memproduksi masal. Sehingga harganya lebih murah,” jelasnya.
Meski demikian, Sugihadi mengatakan ada satu produk alat kesehatan yang sekarang 100 persen disuplai dari dalam negeri yaitu kasur untuk pasien.
“Karenanya kami berharap produsen alkes dalam negeri bisa mensuplai kebutuhan dalam negeri. Akan lebih bagus jika bisa merambah ke luar negeri,” harapnya.
Disinggung mengenai kualitas, Sugihadi mengatakan, produk lokal tidak kalah dengan produk luar negeri.
“Kan semua ada levelnya, ada tingkatannya. Sehingga, kita tidak bisa memukul rata jika kualitas produk lokal tidak sebaik produk luar negeri,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, pada intinya dinas kesehatan lembaga institusi pemerintahan yang mendukung terkait penggunaan alkes tersebut yang sudah merupakan instruksi presiden.
“Kami akui, kurangnya penggunaan alkes produksi dalam negeri, salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi kepada fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan,” terangnya.
Karenanya, lanjut Nina, pihaknya sangat menyambut baik adanya pameran alat kesehatan Produksi dalam negeri. Bahkan mempertimbangkan untuk lebih banyak acara semacam ini.
“Di Jabar ini kan ada 27 kabupaten kota. sehingga jika ada acara semacam ini memang harus ada kolaborasi. Nanti jika akan ada pameran serupa ini, maka mutlak menggandeng pihak lain seperti Gakeslab ini,” terangnya.
Disinggung masalah regulasi yang mengharuskan faksws menggunakan alkes dalam negeri, Nina mengatakan pihaknya tengah mengusahakan.
“Kalau dari regulasi kan sudah ada instruksi presiden. Kami hanya tinggal mengimplementasikannya. Salah satunya dengan mengundang tenaga kesehatan se Jabar ke acara seminar dan pameran semacam ini. Untuk lebih memperkenalkan dan mensosialisasikan penggunaan alkes lokal ini,” paparnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan Tim Dinas Potensi Dirgantara (Dispotdirga) Koopsudnas yang…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Akibat tanggul sungai jebol, sejumlah rumah warga rusak dihantam derasnya air,…
WWW.PASJABAR.COM -- Sang preman Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali sukses tampil memukau di laga Indonesia…
WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih timnas Bahrain, Dragan Talajic, menangis usai laga melawan Australia dalam laga Kualifikasi…
WWW.PASJABAR.COM -- Ada momen menarik di laga Indonesia Vs Arab Saudi semalam, Selasa (19/11/2024). Pasalnya,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akan menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2024/2025…