CIANJUR, WWW.PASJABAR.COM – Distribusi pasokan BBM di Cianjur mengalami keterlambatan. Hal itu disebabkan arus lalu lintas yang macet. Selain itu juga disebabkan oleh naiknya konsumsi selama momen libur sekolah.
“Untuk stok BBM di depot aman dan kuota setiap SPBU masih sama, namun pendistribusian ke masing-masing SPBU terhambat akibat lalulintas yang padat selama libur panjang sekolah, sehingga pasokan BBM ke SPBU terlambat,” kata Sales Branch Manager Pertamina area Cianjur, Bagus, Senin (18/7/2022).
Dilansir dari ANTARA, ia menjelaskan mobil tangki milik sejumlah SPBU dari Cianjur terlambat masuk ke depot. Sehingga antrean yang seharusnya pagi, baru mendapat pasokan siang hari dan kembali terjebak macet saat pendistribusian ke SPBU.
Antisipasi Keterlambatan
Untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan pasokan BBM ke sejumlah SPBU di Cianjur, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian guna mendapatkan pengawalan agar pasokan BBM tidak lagi terlambat.
“Tidak ada kelangkaan, kalau terlambat karena padatnya arus lalulintas selama libur panjang sekolah,” katanya.
Pihaknya juga mencatat adanya peningkatan penggunaan BBM jenis Pertalite sejak beberapa bulan terakhir, yang membuat stok per hari cepat habis. Terlebih selama libur panjang sekolah, tingkat pemakaian BBM mengalami peningkatan di sejumlah SPBU, terutama di jalur wisata.
Oleh karena itu, ia meminta SPBU untuk menambah penebusan stok atau build up stock, sehingga stok tetap aman, meski pendistribusian terhambat. Termasuk melakukan koordinasi ketika arus lalulintas padat dan membutuhkan pengawalan, sehingga pendistribusian tepat waktu.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, antrian panjang kendaraan terlihat di sejumlah SPBU di sepanjang jalur utama Cianjur. Pemilik kendaraan rela mengantri untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite yang sulit didapat sejak beberapa hari terakhir.
“Kami pikir langka, meski pasokan-nya ada namun antrean untuk mendapat Pertalite sejak beberapa hari terakhir cukup panjang. Bahkan untuk dua hari terakhir, saya terpaksa mengisi BBM jenis Pertamax,” kata pengemudi angkutan kota Nurjaman.
Ia berharap penerapan pembelian BBM bersubsidi secara daring diberlakukan untuk kendaraan pribadi karena sebagian besar pengemudi angkutan kota tidak memiliki telepon pintar dan kesulitan saat mendaftar secara online. “Kalau bisa angkot mah membeli BBM seperti biasa,” ucapnya. (ran)