*) Peringatan Harganas DPPKB Kota Bandung
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pergeseran nilai dan kebudayaan di tengah masyarakat belakangan ini, merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan bagi Sekda Kota Bandung, Ema Sumrana. Hal itu diungkapkan dalam kegiatan Hari Keluarga Nasional ke 29 yang digelar Dinas Pengendàlian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kota Bandung di Balaikota bandung, Sabtu (23/7/2022).
“Sekarang kehidupan kita sudah saangat terpegaruh dengan keberadaan gawai,” ujar Ema yang ditemui usai peringatan hari keluarga nasional di Balaikota Sabtu (23/7/2022).
Ema mengatakan kekhawatirannya, kegiatan dan kebersamaan bersama keluarga sekarang yang sebagai formaalitas. Sebagai contoh, Ketika makan malam bersama di luar rumah, saat sudah melihat menu masing-masing anggota keluarga sibuk dengan gawai masing-masing.
Selain itu, saat orang tua sampai ke rumah sepulang kerja, tidak langsung merinteraksi dengan anak-anaknya, melainkan langsung membuka gawai. Sehingga komunikasi dan interaksi dengan anak-anak snagnat kurang.
“Harus kita evaluasi, siapa tahu kita juga termasuk salah satu di antara yang seperti itu,” katanya.
Padahal lanjut Ema, keberadaan keluarga sebagai organikasi terkecil sangat penting dalam menghadirkan individu yang lebih baik.
Ema mengaku miris mendengan berita di beberapa daerah ada kasus bullying dan penyiksaan terhadap anak. Belum lagi ada kasus anak yang kabur karena kelaparan dan tidak bisa menapatkan makanan.
“Di mana peran keluarga dan lingkungan yang tidak bisa melindungi dan mengayomi anak-anak,” sesalnya.
Demikian halnya dengan beberapa kejadian kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di tengah populasi anak jalanan di Kota Bandung. Unutk menyelesaikan masalah ini, Ema mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian sebagai bagian dari Forkopinda.
“Apalagi di jalanan sangat mudah anak terkontasimasi pengaruh buruk narkoba dan minuman keras. Di mana jika sudah berada di bawah pengaruh minuman beralkohol dan narkoba, maka otaknya juga tidak akan bisa digunakan dengan baik,” jelasnya.
Meski demikian, Ema menolak jika dikatakan Kota Bandung tidak aman. “Tiak ya (Tidak aman,red) secara umum Kota Bandung masih dalam kondisi yang kondusif,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Ema, Pemkot Bandung sudah menuangkan rencana pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kebijakan Umum Aanggaran (RKUA) yang berpihak pada pembangunan dan perkembangan anak dan kesejahteraan keluarga.
“Meski demikian, menanggulangi masalah anak dan keluarga tersebut bukan hal yang bisa diselesaikan satu SKPD,” teangnya.
Ema mencontohkan untuk pembangunan kampung KB, bukan berarti ada pembanguna secara fisik. Melainkan ada pembentukan mental dan psikologis terkait pembentungkan keluarga yang Tangguh.
“Di sisi lain, kita juga sudah memberikan perhatian lebih kepada P2TP2A sebagai UPT yang menangani kekerasan pada anak dan KDRT, sehingga bisa membantu menangnani atau mencegah bertambahnya kasus angka kekerasan di lingungan keluarga,” paparnya.
Dalam kegiatan ini DPPKB bersama Pemkot Bandung menggandeng www.pasjabar.com menjadi media partneh kegiatan.(put)