BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk Tekstil dari Indonesia miliki peluang untuk penuhi kebutuhan sandang dunia di tengah krisis global. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo.
“Sekarang ada (krisis) perang Ukraina, pasca-pandemi, itu ada peluang besar, itu peluang perlu kita ambil untuk bisa memenuhi kebutuhan sandang dunia,” kata Sekjen Kemenperin Dody Widodo di Politeknik STT Tekstil Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022.
Dilansir dari ANTARA, Menurutnya, sejauh ini sektor tekstil menyumbang sekitar 12,5 persen pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Pertumbuhan tersebut didukung dari ekspor yang sangat besar.
Namun, kata dia, pasca-pandemi ini kebutuhan tekstil untuk dalam negeri masih cukup besar. Sehingga untuk membuat tekstil Indonesia bisa memenuhi sandang dunia perlu dilakukan secara paralel.
“Jadi bisa mengembangkan kebutuhan dalam negeri dan sharing ekspor, sharing ke dunia,” kata Dody.
Untuk membuat industri tekstil di Indonesia semakin kuat, menurutnya, gerakan cinta produk dalam negeri harus terus digalakkan, sehingga industri tekstil dari Tanah Air bisa terus bersaing dengan produk luar negeri dalam kancah bisnis global.
“Kalau kita tidak menghargai pasar kita, jangan harap kita mempertahankan pertumbuhan ini, industri tekstil salah satunya adalah membantu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Dody.
Selain itu, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi impor yang bisa melemahkan industri dalam negeri. Salah satunya, kata dia, dengan program substitusi impor.
“Jadi bagaimana kita mengontrol impor yang kita buat saat ini dengan Neraca Komoditi, bagaimana di situ ada suplai dan demand (permintaan), kita tahu yang mampu kita suplai berapa, demand berapa,” pungkasnya. (ran)