BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kota Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Ketahanan Pangan U-20 dengan tema “Meningkatkan Ketahanan Pangan Kota dan Menciptakan Future work Melalui Urban Farming yang Berbasis Budaya dan Teknologi”.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Auditorium Arnts Geise Building, Universitas Katolik Parahyangan pada Rabu (3/8/2022).
Tidak kurang dari 18 negara regional Asia Pasifik yang hadir dan beberapa Wali Kota, mulai Wali Kota Bogor yang merangkap sebagai Ketua Apeksi, Bima Arya, Wali Kota Tarakan, Wali Kota Gorontalo, Makassar, Bontang, Banjarbaru, dan Sebrang Perai, Malaysia, juga banyak lagi yang hadir dari kota-kota lain.
Pada hari kedua, Kamis (4/8/2022) kegiatan berlanjut dengan tamu yang hadir berkunjung ke dua lokasi Buruan Sae di Kecamatan Sarijadi dan Kecamatan Pajajaran.
Beberapa kali dan tak henti-hentinya semua tamu merasa kagum dan takjub akan keberadaan Buruan Sae termasuk sambutan luar biasa dari semua kelompok Buruan Sae dan siswa sekolah yang menyambut gegap gempita dengan mengibarkan bendera negara-negara yang ikut konferensi ini.
Setelah kedua kunjungan tersebut selesai, acara berlanjut di Kantor DKPP Kota Bandung. Salah satu agendanya, yakni meresmikan monumen ketahanan pangan sebagai hasil rekomendasi dari hasil konferensi dan sebagai tempat pengingat bersama bahwa di Bandung pernah terjadi event dunia yang berbicara pangan di masa depan.
Perlu diketahui Program Buruan Sae ini dimulai awal 2020. Namun, perjuangan dalam mengenalkan program tersebut tidaklah mudah sebab awalnya banyak skeptis.
Tapi, DKPP Kota Bandung yang dipimpin oleh Gin Gin Ginanjar tidak menyerah dan terus menerus mengenalkan program tersebut kepada masyarakat luas.
Hasilnya selama 3 tahun berjalan, perkembangannya cukup cepat dan diterima, sebab sudah 335 RW tergabung.
Bahkan warga sangat terbantu karena bisa menanam sendiri komoditas yang memang dibutuhkan. Saatnya Buruan Sae menjadi pola hidup warga Bandung. Dunia saat ini menjerit akan kekurangan pangan, Kota Bandung tampil dengan Buruan Sae.
Kerja keras selama ini terbayarkan dengan program Buruan Sae ini dilirik oleh Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) juga Uni Eropa dan ditampilkan proses terbangunnya program ini dalam konferensi internasional.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan acara ini diadakan untuk membahas isu ketahanan pangan dan hasilnya akan menjadi masukan di G-20.
“Kebetulan Bandung ini menjadi ketua atau Steering Committee untuk region Asia Pasifik yang salah satu tugasnya menyelenggarakan event ini ditambah ada G-20 juga ada misi memang harus menguatkan jejaring, tadi juga ada 7 kota yang baru bergabung. Disitu awalnya dan isu pangan memang sekarang menjadi isu yang sedang diperbincangkan. Hasil dari U-20 diharapkan menjadi sebuah masukan untuk G-20,” jelasnya.
Konferensi ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi program tersebut untuk bisa menjadi solusi untuk ketahanan pangan dan juga menjadi tempat berbagi pengalaman.
“Justru Buruan Sae ini menjadi best practice. Kami juga hari ini mempresentasikan tentang pengalaman bagaimana Buruan Sae ini terbangun. Karena memang salah satu misi dari pertemuan ini saling berbagi pengalaman terbaik,” katanya.
“Ini menjadi apresiasi bagi kami dan meyakini bahwa apa yang dilakukan di Bandung ini memang salah satu solusi untuk bagaimana membangun ketahanan pangan,” tambahnya.
Bahkan, kunjungan ke dua tempat Buruan Sae itu atas permintaan MUFPP dan Uni Eropa.
“Acara berkunjung ke kelompok-kelompok Buruan Sae itu yang mereka minta khususnya dari Italia ingin berkunjung,” tukasnya.
Gin Gin berharap hasil dari acara ini bisa mengembangkan program Buruan Sae. Tujuan akhirnya adalah adanya kesadaran setiap warga dihalamannya untuk bertanam dan mengurangi ketergantungan pangan.
“Memang harapannya dan secara lokal, kami akan terus mengembangkan Buruan Sae. Selain dari sisi jumlah maupun dari sisi kualitas. (Tujuan) akhirnya, semua masyarakat Bandung, rumah tangga itu punya kemauan atau punya kebiasaan untuk membangun lingkungannya halamannya untuk bertanam Buruan Sae,” ucapnya.
“Jadi, Bandung yang ketergantungan tangannya tinggi paling tidak bisa mengurangi dan tidak terlalu banyak. Tergantung apalagi di saat sekarang ya semua daerah pun memerlukan pangan jadi tentunya ketahanan ini perlu dibangun dari dalam,” sambungnya.
Selain itu tujuannya adalah mendorong komitmen bersama negara-negara anggota G20 dan MUFPP untuk lakukan gerakan urban farming. Terakhir, memperkuat jejaring dan kolaborasi baik skala nasional atau internasional dalam wujudkan kota cerdas pangan (Food Smart City).
Gin gin mengatakan saatnya buruan sae menjadi pilar hidup warga Kota Bandung.
“Di saat dunia menjerit akan kekurangan pangan Kota Bandung tampil dengan Buruan SAE,” pungkasnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…