BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjadi diri sendiri dan melakukan segala sesuatu yang disukai, itulah hal yang tak lepas dari Mahasiswi Universitas Pasundan Fakultas Teknik Jurusan Teknologi Pangan semester V, Enjel Cahyani Afistan.
Gadis berdarah minang yang lahir di Padang 10 September 2002 ini bercerita bahwa ia memiliki motto “Be yourself, and let it flow”.
Menemukan diri bagi Enjel juga artinya mengoptimalkan bakat dan potensi yang ia miliki, sehingga tidak salah kalau dirinya juga pernah menjadi Mojang Kamemeut Kabupaten Majalengka tahun 2019 dan Juara 3 Duta kampus Universitas Pasundan Tahun 2022.
“Kesibukan saya saat ini selain menjadi mahasiswa, saya juga menjadi model untuk mengisi waktu luang sebagai part time, dan sedang aktif di Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Majalengka sebagai bendahara,” tuturnya yang akrab disapa Njel oleh teman-temannya dan Eden di lingkungan rumah.
Pemfavorit warna hitam ini juga menyampaikan bahwa ia memiliki banyak hobi karena karakter dirinya yang ingin mecoba banyak hal baru.
“Tapi untuk sejauh ini hobi yang paling saya senangi yaitu traveling. Kenapa traveling, karena saya bisa mendapatkan banyak hal sekaligus, seperti bertemu orang baru, tau hal hal baru, belajar budaya, pengelolaan diri, and get new experience,” terang penyuka berat makanan pedas dan masakan buatan Mamanya ini.
Soal cita-cita, Enjel mengaku bahwa ia ingin menjadi seorang Ibu yang baik. Kendati cita-citanya bukan sebuah pekerjaan pada umumnya. Namun bagi Enjel menjadi seorang ibu yang baik dan mampu membentuk generasi bangsa yang berkualitas dan hal ini merupakan impian terbesarnya.
“Maka dari itu saya pun harus menjadi wanita yang berkualitas agar bisa menghasilkan penerus bangsa yang tangguh,” tambahnya.
Untuk tokoh idola Enjel berkata bahwa ia mengagumi Angelina Jolie, sebab dibalik karir yang bersinar di dunia entertainment, Angelina pun memiliki hati luar bisa dengan menjadi aktivis kemanusiaan dan memiliki beberapa anak adopsi dari berbagai etnik.
“Adapun yang menginspirasi saya adalah Mamah dan Papah. Mamah merupakan wanita yang tangguh dan kuat yang pernah saya temui, Mendidik empat anak perempuan bukanlah sesuatu yang mudah. Selain itu Papah sosok yang tegas namun lembut yang membentuk karakter saya yang tangguh seperti saat ini,” ujarnya.
Ditanya makna hidup, Enjel mengaku bahwa hidup adalah penerimaan, sebab di saat kita sudah mampu menerima segala sesuatunya maka hidup akan sedikit terasa ringan, bahasa yang kita sering dengar biasanya yaitu rasa ikhlas.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena keluarga, mereka merupakan pilar kehidupan bagi saya yang membuat saya lebih kuat sehingga saya berada dalam titik ini. Mereka merupakan unlimited support system bagi saya,” terangnya kepada PASJABAR, Selasa (8/8/2022).
Ke depan Enjel berharap dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, serta menjadi seorang anak dan seorang kakak yang luar biasa, karena kebetulan ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang semuanya perempuan.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan Love yourself first before someone else, after that you will be able to spread love to the world,” pungkasnya menutup cerita. (tiwi)