PASJABAR

Sekda Jabar Dorong Efektivitas Digitalisasi Pengelolaan Sampah

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan di era digital di wilayah Provinsi Jawa Barat sudah ada beberapa kelompok atau organisasi masyarakat yang mengembangkan pengelolaan sampah dengan intervensi teknologi.

Hal itu ia kemukakan saat memberikan pemaparan dalam Workshop Pengelolaan Sampah Melalui Teknologi yang Tepat dan Berbasis Kerja Sama, yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di Hotel Four Points Dago, Kota Bandung, Jumat (12/08/2022) kemarin.

Menurutnya, digitalisasi di Jabar juga berkembang pesat mengingat Jabar memiliki jumlah pengguna internet tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada November 2020, pengguna internet di Jabar mencapai 35,1 juta.

Aplikasi Pengelolaan Sampah Digital

Kini ada dua aplikasi kelola sampah digital yang populer, di antaranya Octopus dan Greeny.

Octopus sudah beroperasi di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi.

“Di wilayah Bandung (Raya) sudah ada aplikasi kelola sampah digital. Kelompok atau organisasi masyarakat yang melaksanakan itu. Cuma sejauh mana efektivitasnya itu yang harus kita dorong bersama,” kata Sekda Jabar.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah berkontribusi terkait pengelolaan sampah ini,” ungkapnya.

Adapun aplikasi kelola sampah Octopus membantu mengelola sampah daur ulang dari sumber ke industri daur ulang.

Sedangkan Greeny, platform online yang membantu mendistribusikan sampah non-organik dari rumah tangga ke bank sampah.

Greeny bekerja sama dengan Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia, dan saat ini Greeny beroperasi di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung.

Sejumlah bank sampah juga sudah sejak lama bergerak di Jabar. Bank sampah biasanya memberikan poin atau reward kepada nasabah. Ketika poin terkumpul, maka nasabah bisa menukarnya dengan barang berharga.

Lebih lanjut Setiawan mengungkapkan pula kondisi Jabar yang menghasilkan 24.790 ton per hari, dan timbulan sampah dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sebesar 64 persen dari keseluruhan sampah di Jabar.

Selain itu sebanyak 62,08 persen volume sampah di Jabar tertangani di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan 37,92 persen volume sampah tidak tertangani.

Dalam paparannya, Setiawan juga menekankan, bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratif, terutama secara pentahelix melibatkan akademisi, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan media massa.

“Kerja sama kita harus dilakukan dengan berbagai pihak secara  pentahelix ,” ujar Setiawan. (*/ran)

Nurrani Rusmana

Recent Posts

Polisi Kerahkan Brimob untuk Kawal Pilkada di Wilayah Rawan Banjir

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…

12 menit ago

Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Pengungsi Banjir dan Longsor di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor…

1 jam ago

Petugas Gabungan Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Memasuki masa tenang Pilkada Serentak 2024, ribuan alat peraga kampanye (APK) ditertibkan…

2 jam ago

Pilihan Kita untuk Masa Depan

  Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.  BANDUNG,…

3 jam ago

Pewarta Balai Kota Bandung Gelar Mancing Asyik dan Donasi Lansia

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pewarta Balai Kota Bandung (PBB) menggelar Mancing Asyik dan Donasi Piala Wali…

3 jam ago

bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb meraih penghargaan bergengsi berupa Platinum Rank dalam ajang Asia Sustainability…

3 jam ago