PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– “Sukses dengan keringat sendiri dan sukses dunia akhirat. Gagal itu urusan nanti yang terpenting mencoba berusaha dan berdoa,” begitu tandas Duta Kampus FT Universitas Pasundan, Muhamad Rizky atau yang akrab disapa Rizky.

“Jadilah lebih pintar dari ‘orang pintar’, jadilah lebih normal dari ‘paranormal’,dan jadilah lebih natural dari ‘ahli supranatural,” sambung pemuda yang lahir di Bandung, 14 Oktober 2001.

Untuk itu, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) program studi Teknik Informatika semester V ini juga berusaha terus belajar dan menjadi lebih baik, salah satunya terlibat dalam pengurusan organisasi, dan sedang merancang panitia PKKMB 2022/2023.

“Saat ini, saya juga sedang proses pembuatan game bersama kaka tingkat saya,” ungkapnya yang juga akrab disapa Iki dan Bule.

Soal hobi, Rizky mengaku senang bermain sepak Bola, futsal dan badminton.

“Memang dari dulu saya suka dunia bola dan badminton, sampai saya tertarik sehingga mengikuti berbagai latihan khusus, tentunya sebagai gambaran tantangan hidup juga bagaimana kita bisa membuahkan hasil yang goals dengan beberapa rintangan,” tuturnya kepada PASJABAR, Selasa (16/8/2022).

Penyuka warna hitam dan putih serta penyuka Kebab ini juga mengatakan bahwa ia bercita cita  menjadi polisi atau tentara, karena dilihat dari secara pandangan umum polisi atau tentara terlihat gagah dan sangat berwibawa sebagai pengabdi negara.

“Sayangnya ada beberapa halangan sampai saya tidak bisa masuk ke TNI dan polisi. Tetapi saya berpikir kembali bahwasannya mahasiswa juga sangat gagah dan berwibawa dengan cara jadi mahasiswa yang aktif,” tandas pemilik tinggi 174 CM.

Rizky juga mengaku mengidolakan sosok BJ Habibie karena berhasil menciptakan pesawat dan sosoknya yang memberikan motivasi yang besar untuknya agar ke depan ia bisa menciptakan suatu produk yang berguna dengan ilmu yang sudah ia pelajari di Fakultas Teknik Unpas.

“Saya juga banyak terinspirasi dari keluarga dan teman-teman saya, orang tua juga yang selalu membuat saya selalu bersemangat dalam menjalani hidup ini dan kepercayaan diri yang saya miliki,” terang anak ke dua dari tiga bersaudara.

Adapun hidup yang Rizky maknai adalah karena hidup hanya sementara, jadi kita harus memanfaatkan hidup dengan sebaik mungkin karena hidup tidak bisa diulang, oleh sebab itu ketika kita diberi kesempurnaan, kesehatan, keberlimpahan, maka kita harus bersyukur dengan berikhlas diri, taat, beribadah dan bersosial dengan baik kepada masyarakat sekitar.

“Ke depan saya berharap dapat  membahagiakan orang tua dan menjadikan diri pribadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya serta mencari tantangan baru sebagai pembelajaran tersendiri agar saya tahu bahwasannya saya bisa mengetahui jati diri saya, di mana yang benar-benar nyaman dengan keinginan saya dan kemampuan saya,” tuturnya.

Terakhir, Rizky juga bercerita tentang dirinya sewaktu duduk di bangku sekolah dan bagaimana dia saat ini.

“Sebagai pembelajaran, dulu sewaktu sekolah ada beberapa hal yang bisa dikatakan hal negatif atau kenakalan remaja,  tetapi saya bangkit dari kata siswa menjadi mahasiswa dan saya bisa merubah hal tersebut menjadi positif dengan cara merubah sikap dan perilaku saya dan juga menjadi mahasiswa aktif dari akademik ataupun non akademik dan alhamdulillah secara berjalannya waktu saya bisa merubahnya,” tuturnya.

“Semoga ke depan saya juga bisa tetap berusaha, berikhtiar dan berdoa untuk menjadikan diri saya lebih baik lagi untuk kedepannya, menjadikan orang yang berguna dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (tiwi)