BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjadi insan intelektual yang bermanfaat bagi keluarga, teman dan masyarakat umum, baik itu dengan mengajar atau membuat inovasi- terbaru demi kemaslahatan ummat adalah harapan dari Duta Kampus FISIP Unpas, Wahyu Rafly.
Untuk membangun kebermanfaatan itu, selain berkuliah, Wahyu pun disibukkan dengan organisasi internal kampus seperti di DKM dan BEM pada divisi Departemen Agama.
“Saya juga terpilih menjadi Duta Kampus Universitas Pasundan, sehingga kedepannya akan lebih sibuk dalam ranah kedutaan untuk mempromosikan unpas,” terangnya yang juga aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sebelumnya, Wahyu juga pernah meraih juara 1 dalam lomba debat Bahasa Inggris di tingkat Kabupaten Pasuruan saat bersekolah di MA Darullughah Wadda’wah.
“Saat bersekolah di sana, saya juga pernah membintangi film dokumentasi yang berjudul da’wah dan diputar di festival film Roma, di mana dalam film tersebut saya berperan dan memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang damai, beradat dan juga agama Islam sebagai agama yang penuh keindahan, damai dan bertoleransi tinggi,” ujarnya.
“Film tersebut termasuk film yang sukses dilihat dari jumlah penonton yang banyak bahkan tiketnya sudah habis terjual 3 hari sebelum acara dimulai,” terang peraih juara 2 dalam pasanggiri Duta Kampus batch 4 Universitas Pasundan.
Saat sudah berkuliah, pemuda yang lahir di Surabaya,13 Maret 2000 ini juga bercerita bahwa ia sering dipanggil James oleh teman-temannya.
“Ah iya saya juga sering dipanggil James di kampus. Awalnya sih ga tau ya kenapa di panggil James, dan ternyata James itu singkatan dari Jaga Mesjid, karena saya salah satu anggota DKM Ulul Abshor Unpas Lengkong yang tinggal di sekre dan mengurus masjid di unpas lengkong,” tuturnya.
Soal hobi, ia mengaku senang membaca syair arab seperti Qosidah Hadromi, untuk latihan suara agar tidak fals pada saat mengaji atau sedang menyanyikan lagu qosidah.
“Saya terinspirasi dari teman-teman pondok saya yang nada suaranya sangat indah dan syahdu, bahkan bisa membuat para pendengar hingga meneteskan air matanya karena sangking indah dan syahdu suara mereka,” tuturnya kepada PASJABAR, Rabu (17/8/2022).
Penyuka warna hitam serta pemfavorit Sushi dan Pizza ini juga berkata bahwa ia senang traveling dan mencoba kuliner-kuliner khas Indonesia yang belum pernah ia coba sebelumnya.
“Untuk cita-cita, saya ingin menjadi duta pariwisata, karena terinspirasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pak Sandiaga Uno, dikarenakan Indonesia memiliki keindahan-keindahan yang unik yang masih banyak belum terlihat oleh mata dunia bahkan untuk masyarakat Indonesia itu sendiri,” ujarnya.
“Seperti tempat di mana saya tinggal yaitu Bali Utara tepatnya Kabupaten Buleleng di mana di sini memiliki keindahan laut yang luar biasa, dan wisatawan menikmati keindahannya dengan diving, snorkeling bahkan hanya sekedar menikmati keindahan sunrise dan sunset,” imbuh mahasiswa Universitas Pasundan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Hubungan Internasional semester VII.
Wahyu juga bercerita bahwa ia mengidolakan sosok ibunya yang selalu bersemangat, bijak dan memberikan manfaat, bukan hanya kepada keluarga melainkan juga kepada masyarakat sekitar.
“Meskipun terdapat masalah apalagi pada saat pandemi, ibu saya selalu berusaha untuk membantu keluarga-keluarganya dan orang lain. ‘Walaupun lagi susah, mama tetap bantu orang walaupun sedikit’ begitu kata ibu saya. Semoga orangtua saya selalu diberikan keberkahan dalam hidupnya,” tandasnya.
Selain ibunya, Wahyu juga berkata bahwa ia banyak terinspirasi dari adiknya dan teman-temannya di Unpas yang selalu memberikan saran dan inspirasi-inspirasi positif dalam hidupnya baik dalam keluarga maupun dalam lingkup pendidikan.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena keluarga dan teman dekat saya yang selalu mensupport saya dan menyemangati saya disaat saya down. Terutama ketua DKM yang bernama Fajrin yang selalu mengajak saya untuk tidak malas dan harus selalu menambah wawasan keilmuan saya. Terimakasih Jrin,” tambahnya.
Pemilik tinggi 175 CM ini juga mengatakan bahwa hidup yang ia maknai adalah selalu bersyukur dan harus selalu mencari kebaikan, karena dunia adalah ladang kita dalam mencari kebaikan untuk bekal kita kelak.
“Saya juga memiliki motto hidup yang saya kutip dari sebuah hadist yaitu ‘khoirunnas anfa’uhum linnas’ sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya,” tandas sulung dari dua bersaudara.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan untuk teman-teman Duta Kampus dan teman-teman kampus unpas yang lainnya, jika sesang ada masalah, beban tugas atau mungkin lagi ada permasalahan dalam hubungan percintaannya (asek), saya ada quote buat kalian, ‘tidak ada musim dingin yang berlangsung selamanya,
tidak ada musim semi yang melewatkan gilirannya. Tetaplah hijau agar terus tumbuh,
beriman berilmu beramal’Yakin Usaha Sampai!” Pungkasnya. (tiwi)