BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Puskesmas Pasirkaliki Deborah Johana mengajak masyarakat agar tidak enggan datang ke Puskesmas. Kini pelayanan di Puskesmas sudah ditingkatkan.
“Jangan ragu ya datang ke Puskesmas. Karena sekarang pelayanan puskesmas sudah ditingkatkan dan tidak kalah dengan rumah sakit,” ujar Deborah kepada wartawan, Senin (29/8/2022).
Deborah mengakui jika dulu banyak komplain terkait pelayanan di puskesmas. “Ya namanya memberikan pelayanan kepada masyarakat, dari dulu sampai sekarang memang banyak mendapatkan keluhan dari warga,” katanya.
Salah satu yang sampai sekarang banyak dikeluhkan warga adalah lamanya pelayanan di puskesmas.
“Kami memang mengalami kendala keterbatasan petugas kesehatan. Sehingga dalam menangani pasien, kami harus menentukan skala prioritas. Sehingga kesan nya lama,” kata Deborah.
Dalam sehari kurang lebih ada 150 orang pasien yang datang ke Puskesmas Pasirkaliki, dengan 19 petugas kesehatan.
Di mana para petugas kesehatan juga tidak semua bisa melayani pasien di puskesmas. Pasalnya banyak dari mereka yang harus ke lapangan memberikan pelayanan juga kepada warga.
“Salah satunya memberikan sosial dan edukasi kepada warga. Petugas harus memberikan edukasi penyakit apa yang sekarang banyak dihadapi masyarakat dan bagaimana cara mencegahnya,” papar Deborah.
Deborah mengakui, di Kecamatan Pasirkaliki kekurangan Puskesmas. Karena idealnya dalam satu puskesmas melayani kurang-lebih 30 ribu warga. Sementara Puskesmas Pasirkaliki melayani kurang-lebih 70 ribu orang warga. “Jadi ya kita kurang satu puskesmas lagi ya,” tegasnya.
Disinggung untuk biaya, menurutnya, bagi masyarakat yang tidak menggunakan BPJS, hanya dikenakan biaya Rp3 ribu sesuai dengan Perda yang berlaku.
“Untuk peserta BPJS gratis, tidak dikenakan biaya. Tapi kami hanya melayani peserta BPJS dari Kota Bandung,” terangnya.
Deborah mengaku untuk ketersediaan obat, tidak perlu khawatir. Jika ada sebagian masyarakat yang beranggapan obat yang diberikan oleh petugas puskesmas, satu jenis obat untuk segala jenis penyakit, Deborah mengatakan hal itu salah.
“Kami memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasien. Tidak mungkin kami memberi satu jenis obat untuk berbagai penyakit,” tambahnya.
Selain itu, Deborah mengatakan, sebagai fasilitas kesehatan pertama, puskesmas sudah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana. Sehingga untuk penyakit yang bisa ditangani di puskesmas tidak harus datang ke rumah sakit.
“Karena jika pasien ingin dilayani di rumah sakit, namun penyakit nya bisa ditangani di puskesmas. Pihak rumah sakit juga akan mengembalikan kepada kami,” tuturnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan yang mengalami…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Memasuki musim penghujan, PT KAI Daop 2 Bandung melakukan perawatan dan perbaikan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Hanna Nuraisyah, Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang akrab dipanggil Hanna,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menyusul kecelakaan maut di Kilometer 92 Tol Purbaleunyi yang mengakibatkan satu korban…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menandatangani pakta integritas…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung menargetkan perolehan suara signifikan untuk memenangkan…