Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung, Panji Kharismadi mengatakan, aksi kejahatan di Kota Bandung yang terjadi belakangan ini tidak berkorelasi langsung dengan penerangan jalan umum.
“Kita harus cek dulu apakah kejahatan tersebut terjadi di lokasi yang memang lokasinya gelap,” terang Panji, kepada wartawan Rabu (7/09/2022).
Meski demikian, Panji mengatakan pihaknya memang tengah menjalankan program Bandung Caang.
“Program ini untuk mengupayakan Kota Bandung terang di malam hari dan lampu jalanan semua berfungsi dengan baik,” terangnya.
Panji menegaskan, idealnya Kota Bandung memiliki 69 ribu titik lampu penerangan. Namun sekarang ada 49 titik lampu penerangan jalan umum dan penerangan jalan lingkungan.
“Namun dari jumlah 49 ribu tersebut hanya 2900 yang menyala,” tambahnya.
Sisanya mengalami kerusakan karena berbagai hal. Menurut Panji kerusakan ada yang disebabkan tangan-tangan jahil manusia yang mencuri beberapa komponen sparepart.
“Selain itu, ada juga kerusakan akibat usia atau dimakan binatang seperti semut,” terangnya.
Namun untuk itu, Panji menegaskan untuk tahun ini pihaknya menyediakan anggaran sebesar Rp55 miliar yang akan digunakan untuk pengadaan 1600 tiang baru dan biaya pemeliharaan.
“Jadi selain melakukan pengadaan, kita juga tentunya melakukan pemeliharaan,” tambahnya.
Panji mengatakan, untuk pengawasan kondisi PJU, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat kewilayahan agar memberikan informasi jika mereka menemukan ada kerusakan.
“Aparat lurah dan camat kan mata dan telinga kita di kewilayahan. Jadi kami akan meminta aparat kewilayahan untuk membantu memantau kondisi di lapangan. Kalau ada kerusakan bisa langsung lapor ke kami,” paparnya.
Di sisi lain, Panji mengatakan, pihaknya regu khusus yang mengecek ke lapangan pada jam-jam tertentu untuk mengetahui titik kerusakan.
Selain ada titik di yang rusak, Panji mengatakan da juga sebenarnya titik yang lampau nya menyala, namun cahayanya terhalang ranting pohon. Hal ini menyebabkan kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan blind spot.
“Seperti di Jl Taman Sari, itu merupakan kawasan di mana kami memang tidak punya tiang khusus PJU. Karenanya kami menumpang di tiang listrik. Di kawasan tersebut juga kondisi pohonnya sangat rindang sehingga meskipun lampunya menyala, namun tetap tidka bisa menerangi jalan dengan baik,” paparnya.
Sealin itu lanjut Panji, jarak antara satu lampu dan lampu lainnya sangat jauh. Sedangkan idealnya jarak satu lampu dengan lampu lainnya sekitar 29 meter. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…