BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bantuan bagi warga miskin di Kota Bandung baru mencapai 98 ribu KK, padahal jumlah warga miskin di Bandung mencapai 112 ribu warga. Oleh karenanya di Hari Jadi Kota Bandung (HKJB) ke 212, DPRD Kota Bandung dan Pemkot Kota Bandung akan memberikan bantuan khusus senilai tujuh miliar rupiah.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, usai memimpin Sidang Paripurna Istimewa Memperingati HJKB ke 212 di Gedung DPRD Kota Bandung, Minggu (25/09/2022).
“Sisanya sudah menjadi tugas Pemkot Bandung untuk memberikan bantuan. Agar semua keluarga yang terdampak kenaikan BBM dan covid-19 bisa mendapatkan bantuan,” ujar Tedy.
Tedy mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk membantu PKH ini sebesar Rp7 miliar. Dengan besaran yang dibagian Rp150 per bulan dikalikan 3 bulan.
“Saya rasa, ini merupakan kado untuk warga Kota Bandung di hari jadi nya ke 212, dari Pemkot dan DPRD Kota Bandung. Dan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada warga tidak mampu di Kota Bandung,” terangnya.
Pada kesempata ini, beberapa catatan diberikan Tedy untuk Pemkot Bandung. Diantaranya adalah koordiansi dengan pemerintahan yang lebih tinggi dalam menyelesaikan permasalahan lintas wilayah yang memang tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemkot saja.
“Contohnya seperti banjir di Pasir Koja, Soekarno Hatta, Mohamad Toha dan Kopo dimana kita tidak bisa menyelesaikannya sendiri, karena itu merupakan wilayah perbatasan. Namun warga kan sering mengeluhkannya pada kita,” terangnya.
Selain itu, juga rencana pembuatan underpass Cibiru, Tedy berharap itu bisa menjadi concern dan membicarakannya dengan kepala daerah lain. Karena itu merupakan kewenangan provinsi dan kabupaten Bandung. “Saya sangat berharap itu bisa segera terealisasi,” tegasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema sumarna mengatakan, Sebagai pelayan masyarakat, Pemkot Bandung menjadikan pelayanan yang prima dan maksimal menjadi kado bagi warga dari Pemkot Bandung.
Terkait apa yang disampaikan Ketua DPRD, Ema mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dam koordinasi dengan pihak provinsi.
“Kami sudah bersurat kepada pemerintah provinsi agar pembangunan di Kota Bandung menjadi atensi. Karena sejatinya pembangunan dilakukan bukan hanya berdasarkan keinginan, tapi juga bergantung kebutuhan,” ujarnya.
Ema menjelaskan pihaknya tengah mendorong percepatan pembangunan tol dalam kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR) yang menyambung dari Pasteur ke Ujungberung, karena itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Kita memang sekarang tengah mendorng beberapa pembanunan jala seperti interchange 149. Walaupun nanti larinya ke Gedebage Selatan, kita inginnya interchange ke Gedebage Selatan itu bisa mengurai kemacetan Buah Batu yang ke arah Cibiru, Ujungberung dan Arcamanik. Tapi sebaiknya agar ke Gedebage selatan melainkan ke arah Sukarnohatta-Gedebage, nah itu yang harus dipercepat,” urai Ema.
Ema mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi agar bisa mendapat bantuan dan perhatian agar pembangunan bisa lebihi cepat. “Akan lebih baik, jika kita mendapat bantuan penuh dari pemerintah pusat,” harapnya.
Perayaan HJKB tahun ini tidak jauh berbeda denga tahun sebelumnya, yaitu upara peringatan HJKB di Palsa Balaikota lalu dilanjutkan dengan sidanng paripurna Istimewa peringatan HJKB di Gedung DPRD Kota Bandung.
Sayangnya, pada peringatan HJKB kali ini, Wali Kota Bandung Yana Mulyana tidak bisa berinteraksi dengan banyak orang karena alasan Kesehatan. Yana Nampak menghadiri kegiatan pada hari itu, namun tidak beribterkasi dengan siapapun.
Semenara itu, pada sidang paripurna, Nampak beberapa tokoh Kota Bandung Seperti Walikota Periode 2008-2013 Dada Rosada dan Wakil Walikota 2008-2013 Ayi Vivananda, Sesepuh Bandung Popong Otje Djundjunan dan beberapa nggota DPR RI ADerah Pemilihan Bandung 1 seperti Muhaad Farhan, Tedi Setiadi, Nico Siahaan. Selain itu, Nampak juga Sekretaris Aderah (Sekda) Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja yag mewakili GUbernur Jabar. (put)