PASJABAR

BNPB Imbau Kewaspadaan Banjir di Jawa Barat Hingga Awal Oktober

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kewaspadaan akan banjir di sejumlah daerah di Indonesia hingga awal Oktober 2022.

Saat ini menurut prakiraan cuaca September Dasarian III yang masih berlangsung, wilayah Kalimantan Barat bagian barat, Kalimantan tengah bagian selatan dan Jawa Barat diperlukan kewaspadaan.

Hujan Tidak Terlalu Signifikan pada Oktober

Namun memasuki Oktober Dasarian I secara umum curah hujan tidak terlalu signifikan, kecuali Papua di bagian tengah, salah satunya di wilayah Timika, yang diperlukan kewaspadaan.

Masyarakat di wilayah tersebut untuk tingkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, Papua sering dilanda banjir dan longsor. Seperti yang paling signifikan terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada tahun 2019.

“Jadi ini masyarakat di Papua bagian tengah harus waspada, karena peningkatan intensitas curah hujan di minggu pertama bulan Oktober,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Selain itu Abdul juga mengimbau kewaspadaan untuk wilayah Kalimantan. Khususnya sepanjang hulu aliran Sungai Kapuas. Jika hulunya terdampak banjir, maka dapat berpotensi banjir di wilayah Katingan hingga Pontianak.

Apalagi Sungai Kapuas sepanjang hampir 1.200 kilometer memiliki perbedaan elevasi dari hulu hingga ujung laut sekitar lebih dari 20 meter, yang bisa terbilang datar.

“Membahayakan bagi masyarakat yang di hilir, apalagi laut pasang. Sehingga akan datar dan tidak akan mengalir, cukup penting diwaspadai,” ujar Abdul.

Sedangkan untuk wilayah Sumatera dan Jawa, wilayah tersebut terbilang relatif. Namun hal ini diharapkan tidak mengurangi kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat.

Abdul mengingatkan agar masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai untuk mengecek apakah ada sumbatan-sumbatan yang terjadi di lokasi tersebut.

Sebab, berkaca dari kejadian banjir dan tanah longsor di Kota Batu, Jawa Timur pada pertengahan 2021 diakibatkan air yang melimpah disebabkan sumbatan dari pohon-pohon.

Dia mengatakan dalam sejarahnya, wilayah tersebut tidak pernah terjadi banjir hingga longsor. Saat terjadi sumbatan pohon di aliran sungai dan membentuk bentang alam, aliran air penuh dan melimpah hingga tidak kuat menahan. Sehingga kayu-kayu ikut terseret bersama air dan menyebabkan bencana. (*/ran)

Nurrani Rusmana

Recent Posts

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

4 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

5 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

6 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

7 jam ago

Puluhan Pengungsi Gempa di Kertasari Mengeluh Sakit, Tim Medis Dikerahkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…

7 jam ago

Dedi Mulyadi Ajak Paguyuban Pasundan Lakukan Ini di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…

7 jam ago