JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Agama (Kemenag) menjalin sinergi dengan Cyber Hankuk of Foreign Studies, Korea Selatan pada Senin (17/10/2022). Kerja sama tersebut untuk meneguhkan langkah strategis dalam memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Ketika Presiden Indonesia Joko Widodo mengangkat saya sebagai Menteri Agama pada Desember 2020, saya meluncurkan program prioritas Cyber Islamic University. Universitas ini menjadi jembatan untuk mengamankan prinsip pendidikan untuk semua, khususnya aksesibilitas bagi seluruh rakyat Indonesia dalam mengakses pendidikan tinggi,” jelas Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya sangat percaya bahwa pertemuan ini akan membawa hasil demi membangun jembatan memajukan Cyber Islamic University,” tambahnya.
Menag mengatakan tugas Kementerian Agama (Kemenag) mencakup dua hal besar. Pertama, urusan yang berkaitan dengan kehidupan dan kerukunan umat beragama. Kemenag harus memastikan kerukunan umat beragama di Indonesia yang majemuk.
Kedua terkait dengan pendidikan agama dan keagamaan. Dalam bidang pendidikan agama dan keagamaan, Kementerian Agama membina 38 ribu lebih pondok pesantren, 83.500 madrasah. Serta ratusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, baik dalam bentuk sekolah tinggi, institut, maupun universitas.
Kemenag juga membina perguruan tinggi keagamaan Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Lembaga pendidikan ini berada hampir di seluruh kota dan pulau di Indonesia dengan berbagai tantangan geografis, dari pusat kota hingga pulau-pulau terpencil.
“Dengan tantangan-tantangan ini, saya percaya bahwa yang dibutuhkan Indonesia adalah “jembatan”. Indonesia membutuhkan “jembatan” untuk menjaga keragaman. Indonesia membutuhkan “jembatan” untuk menjamin aksesibilitas dan kesetaraan dalam pendidikan,” jelas Menag.
“Jembatan masa depan bukan tampak secara fisik namun teknologi. Kita membutuhkan teknologi yang menjamin aksesibilitas dan kualitas pendidikan terbaik bagi semua orang,” sambungnya.
Menag berharap, jembatan yang dibangun bersama dengan Cyber Hankuk University, Korsel, bisa mengamankan kemanusiaan dan menguntungkan dua negara.
“Saya berharap kerja sama yang erat antara Kementerian Agama dan Cyber Hankuk University segera terealisasi,” tandasnya. (*/ran)