PASBANDUNG

FK Unpas Kedepankan PHEP Hingga Integrasi Kurikulum Keislaman dan Kesundaan

ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Tahun ini, Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) menerima mahasiswa baru angkatan keempat.

Sebanyak 51 mahasiswa baru TA 2022/2023 dikukuhkan melalui kegiatan orientasi bertajuk BRAIN (Be Ready as Intelligent Medical Student), September lalu.

Berbeda dengan FK lainnya, FK Unpas memiliki keunggulan berupa program kesehatan masyarakat yang dikemas dalam Public Health Empowerment Program (PHEP).

Di setiap semester, mahasiswa akan diberi penguatan tentang ilmu kesehatan masyarakat dan diterjunkan ke lapangan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Dekan FK Unpas Prof. Dr. Dedi Rachmadi, dr., Sp.A(K), M.Kes. pada Podcast Unpas Talk Episode 40.

“Sebetulnya hampir sama dengan implementasi ilmu kesehatan masyarakat, hanya diperkuat supaya ke depannya masyarakat bisa menangani masalah kesehatan di sekitarnya secara mandiri, dibantu lulusan dokter FK Unpas,” katanya.

Lewat PHEP, mahasiswa dituntut untuk memberdayakan masyarakat, sehingga terwujud kesadaran dan kemandirian masyarakat.

“Penguatannya dimulai dari semester 1 sampai semester 8. Bebannya paling sedikit 2 SKS dengan level yang berbeda-beda tiap semester,” sambungnya.

Integrasikan Kurikulum Keislaman dan Kesundaan

Selain PHEP, FK Unpas juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kesundaan dengan praktik-praktik medis maupun materi perkuliahan.

“Contohnya, saat tutorial mata kuliah gastrointestinal (sistem saluran pencernaan), mahasiswa harus tahu kenapa seseorang bisa terkena penyakit diare dari sudut pandang keislaman,” terangnya.

Kasus lainnya, ketika seorang muslim memiliki luka di lengan yang mengharuskan dibalut perban, mahasiswa diminta berpendapat bagaimana cara orang tersebut berwudu, dilengkapi dalil atau hadis untuk memperkuat pendapatnya.

Sementara itu, nilai-nilai kesundaan lebih banyak diterapkan pada latihan keterampilan dan pembelajaran non-kurikuler.

“Jadi ditekankan ke tata krama Sunda. Someah (ramah) menghadapi pasien, mengedepankan akhlakul karimah, handap asor (respek dan toleran) terhadap sesama, asah asih asuh (edukasi, peduli, menyayangi), dan motekar (kreatif, ulet, inovatif),” tutupnya. (*/Nis)

Nissa Ratna

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

5 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

6 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

6 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

7 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

8 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

9 jam ago