Bandung, WWW.PASJABAR.COM – RCKT ITB atau Red Container Karting Team ITB merupakan tim mahasiswa Teknik Mesin yang disiapkan untuk lomba balap gokart.
Pada tahun ini, RCKT ITB berhasil meraih podium setelah puasa gelar dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gokart di bawah Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Kejurnas Gokart diselenggarakan dalam enam seri yang berlangsung di Sentul International Karting Circuit (SICK), Bogor.
Seri pertama diselenggarakan pada Februari 2022 dan berakhir di seri yang keenam pada September 2022.
Pencapaian ini harus diapresiasi setinggi-tingginya karena walaupun sempat vakum sejak 2016 hingga 2021, RCKT ITB berhasil membawa segudang kebanggaan.
Ketika kembali aktif, memang RCKT ITB tidak menargetkan kemenangan sebagai tujuan utama.
Mampu menyelesaikan pertandingan penuh saja sebuah prestasi yang bagus di tengah segala keterbatasan yang dimiliki.
RCKT ITB mulai kembali melakukan aktivitas normalnya ketika Muhammad Irsyad Albanna (Teknik Fisika 2020) yang merupakan pegokart pendatang memantik tim ini.
Irsyad sejak kecil memang sangat tertarik dengan bidang gokart.
Akhirnya ia dan seluruh anggota RCKT ITB memulai kembali dibantu oleh bengkel otomotif milik ayahnya mulai dari merancang sasis sampai menuju final.
“Di bengkel milik ayahnya Irsyad, kami sama-sama memulai dari nol (awal). Mulai dari tidak tahu bedanya mur dengan baut sampai dengan sekarang tahu dan paham kemampuan dari masing-masing kami,” ucap Brian Primana Agung (Teknik Mesin 2019), Kepala Mekanik RCKT ITB.
Kemenangan RCKT ITB ini ternyata hikmah dari permasalahan yang mereka temukan pada putaran ketiga pada seri terakhir.
Dalam satu seri ada enam putaran dengan komposisi warm-up, heat, pre-final, dan final.
Mereka mengakui menemukan permasalahan ketika berada di putaran heat.
Permasalahan ini yang membuat pada putaran selanjutnya, pre-final, mereka mampu mengejar urutan posisi dan pada putaran final berhasil merebut urutan pertama kategori shifter university.
Natan Sunirat (Teknik mesin 2018) selaku Ketua Tim RCKT ITB mengakui bahwa tantangan paling sulit dalam tim ini adalah menyatukan pikiran dari para anggotanya dengan cita-citanya masing-masing.
Sebagian besar anggota yang bergabung bertujuan bisa belajar mesin motor atau gokart, sedangkan kebutuhan RCKT sendiri tidak hanya itu masih ada sumber daya yang diperlukan seperti administrasi.
Kendati demikian, proses yang dilalui telah menumbuhkan rasa kekeluargaan yang erat di antara anggota untuk bekal meraih kemenangan-kemenangan lain di masa depan.
Cerita menarik lain yang dialami kejurnas tahun ini adalah datang dari pembalapnya, Irsyad.
Pada dasarnya RCKT ITB adalah komunitas eksklusif yang merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Mesin ITB sehingga tidak membuka pendaftaran untuk massa kampus lainnya.
Berdasarkan alasan tersebut Irsyad sempat ditolak ketika menawarkan diri sebagai pengemudi RCKT ITB.
Memang pada awalnya tawaran tersebut tidak disambut hangat hingga akhirnya RCKT ITB menyadari pentingnya berkolaborasi alih-alih berkompetisi.
Akhirnya mereka menurunkan rasa ego kemudian menerima Irsyad sebagai pembalap walaupun dari jurusan yang berlainan.
Irsyad dipilih karena memiliki pengalaman dan potensi menjadi pembalap yang unggulan apalagi latar belakang keluarganya yang dekat dengan dunia gokart.
Ditambah lagi RCKT ITB pada waktu itu belum memiliki anggota yang siap menjadi pembalap potensial.
Pembalap terakhir yang dimiliki yakni mahasiswa Teknik Mesin 2016 yang kini telah lulus dan belum sempat menurunkan ilmunya.
“Lebih susah mencari driver daripada membangun Gokart-nya,” tambah Ketua RCKT ITB, Natan Sinurat (Teknik Mesin 2018).
Kesempatan besar yang diberikan kepada Irsyad ini berhasil terbayarkan ketika ia mampu membawa nama RCKT ITB ke atas podium Kejurnas Gokart tahun ini.
Sebagai pengemudi gokart, banyak hal yang Irsyad lalui terutama melatih ketahanan fisik.
Apalagi taruhan menjadi seorang pengemudi adalah keselamatan diri dari kecelakaan di lintasan.
Belum lagi mengemudikan gokart tidak sama dengan kendaraan roda empat lainnya karena ada beberapa bagian seperti rem dan stir yang perlu diketahui persis lokasi dan peruntukannya.
Banyak pelajaran yang ia dapatkan ketika menjadi seorang pengemudi RCKT ITB utamanya yakni membentuk dirinya yang lebih tepat waktu karena kejuaraan ini bertaruh waktu.
Kemudian ia belajar bagaimana caranya menahan emosi dalam menyalip pengemudi lainnya.
Dan satu hal lagi adalah proses pembelajarannya ini membawa dirinya menjadi pribadi yang lebih konsisten. (*/Nis)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…