Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Gerakan mahasiswa Pasundan dalam rangka sumpah pemuda melaksanakan kegiatan “nonoman pasundan saba desa” Kegiatan ini di laksanakan 28 oktober – 3 november 2022. Tema kegiatan ini mengasung tema “mulangkeun kanyaah ka sarakan”
Kegiatan ini di laksanakan di 2 kecamatan yaitu kecamatan pangalengan dan kecamatan pameungpeuk kabupaten Bandung.
Dalam kegiatan ini gerakan mahasiswa pasundan memberikan pelatihan pelatihan kepada masyarakat, karang taruna tingkat desa dan kecamatan.
KNPI tingkat kecamatan, ibu PKK, kelompok tani perangkat desa kecamatan, anak anak usia dini,sekolah dasar dan juga siswa siswi SMP serta SMA.
Pelatihannya meliputi public speaking, penanaman pertanian hidroponik, market place, pengeloaan sampah manjadi magot dan warung sampah.
Pelatihan barista coffe, photo grafi, editing video dan desain grafis.
Selain pelatihan mahasiswa pasundan juga menggelar sosialisasi pancasila kepada siswa siswi SD, SMP dan SMA.
Guna untuk mencegah terjadinya penyebaran paham radikalisme.
Sosialisasi juga terkait stunting dan juga mesin mesin pertanian dan peternakan yang terbarukan.
Mahasiswa Pasundan juga membagikan nasi berkat “berkah untuk rakyat” kepada masyarakat di sekitar dan di jalanan yang sangat membutuhkan.
Selain itu gerakan mahasiswa pasundan juga mengadakan FGD dengan mengundang komisi IV DPR-RI yaitu Ono Surono, ST dan juga Nia Purnakania anggota komisi IV DPRD Jawa Barat.
Adakan Kegiatan FGD
Dalam agenda FGD ini bertemakan “Refleksi dan proyeksi pengelolaan lingkungan hidup indonesia.
Serta “Bagaimana Tantangan & Peluang Bisnis pertanian Masa kini?” dalam FGD ini juga di hadiri para kelompok tani, tokoh masyarakat dan juga para pemerhati lingkungan hidup.
Banyak sekali aspirasi masyarakat yang secara langsung di amini oleh bapak Ono Surono selaku anggota DPR-RI.
Masyarakat sangat senang karna bisa berkeluh kesah secara langsung baik permasalahan pertanian ataupun juga permasalahan lingkungan Hidup.
Kegiatan Diadakan Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Mahasiswa
Ketua umum gerakan pasundan Rajo Galan menyampaikan di gelarnya kegiatan ini adalah sebuah bentuk tanggung jawab Mahasiswa dan pemuda hari ini yang harus terus berada dalam keresahan Rakyat
Mahasiswa dan pemuda hari ini tidak cukup hanya berteori di menara gading tapi harus terjun ke masyarakat dengarkan keluh kesah masyarakat berikan solusi terhadap masyarakat.
Karna siapa lagi tumpuan masyarakat kalo bukan pemuda atau mahasiswa.
Mahasiswa dan pemuda harus ada dalam gerakan rakyat harus mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada mahasiswa atau pemuda.
“Bukankah pemimpin masa depan bangsa ini adalah kita semua mahasiswa pemuda hari ini? Kalo calon pemimpinnya hari ini masih berteori di atas menara gading lalu rakyat di biarkan kebingungan di persimpangan jalan apa pantas kita masih di sebut agen Of change? Agen perubahan? Saya mengajak seluruh pemuda dan mahasiswa hari ini harus kembali pada gerakan rakyat harus kembali ke masyarakat, untuk membangun bangsa yang kita cintai ini tidak bisa sendirian tapi harus gotong royong.” Ungkap Ketua umum gerakan pasundan Rajo Galan
“Kita harus wujudkan apa yang di sampaikan sang proklamator dan founding father kita bung besar kita bung karno dia sampaikan “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, tapi seorang pemuda mampu mengubah dunia!” Sambungnya.
Tunjukan Bahwa Mahasiswa Ada Untuk Masyarakat
Kegiatan Ini menjadi dasar Gerakan-gerakan mahasiswa yang ingin menjadi pemuda yang berdaya dan berupaya agar selalu ada dalam hati sanubari rakyat.
Kedepannya kegiatan ini akan terus berkelanjutan, mahasiswapun akan terjun ke Desa-desa ke Kecamatan di 28 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Mengawali kegiatan ini mahasiswa pasundan melaksanakan pengabdian di kabupaten bandung.
Karna kondisi yang sangat miris sekali kabupaten bandung masuk dalam daerah yang tingkat kemiskinan yang exstrim.
Berangkat dari hal tersebut mahasiswa pasundan memberikan pelatihan-pelatihan ini untuk bisa melatih softskill masyarakat dan juga memberikan pengetahuan yang luas.
Agar masyarakat bisa berkembang dan sedikit demi sedikit pelatihan yang kami berikan bisa berdampak kepada softskill masyarakat yang selanjutnya bisa membuka lahan ekonomi masyarakat. (*/Nis)