Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Menghadapi kemajuan zaman yang serba digital, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung menggelar Job Fair Online 2022.
Job Fair Online perdana itu bakal digelar selama dari 22-24 November 2022.
Kabid Perencanaan dan Informasi Pasar Kerja, Disnaker Kabupaten Bandung, M. Zumhan mengatakan bahwa, job fair online 2022 merupakan sebuah inovasi dalam menyerap tenaga kerja secara lebih efektif dan efesien.
“Ini yang perdana kita laksanakan di Kabupaten Bandung, jadi arahnya selain menyerap tenaga kerja, kita berproses untuk mengedukasi masyarakat bahwa lamaran kerja itu tidak perlu lagi mahal, biasanya pakai map, dan satu map 10 ribu,” kata Zumham.
Zumham mengatakan, para pencari kerja (Pencaker) cukup menyediakan dokumen lamaran digital.
Pencaker akan diberikan tautan berupa pemindaian kode batang (scan barcode) untuk mengunggah lamaran digital.
“Jadi ini kami lakukan lewaan zoom meeting, nanti mereka nanti tinggal scan barcode, kemudian masuk ke link lowongan lalu mereka mengunggah file lamaran yang telah di siapkan,” ungkapnya. “Jadi praktis dan mudah,” tambahnya.
Ada 3 Lokasi
Zumham menuturkan, ada tiga lokasi yang menjadi sasaran Job Fair Online 2022 Kabupaten Bandung.
Lokasi tersebut meliputi, Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Cimaung, dan Kecamatan Cicalengka.
“Hari ini sudah kita lakukan di Margaasih, besok di Cimaung, dan lusa di Cicalengka. Yang hari di Margaasih ini kita buka di 6 desa dengan 7 titik,” tuturnya.
Sedikitnya ada 200 lowongan kerja pada Job Fair Online 2022 Kabupaten Bandung.
Pencaker cukup datang ke kantor kecamatan dan desa di tiga lokasi tersebut dengan menyiapkan file lamaran kerja elektronik.
“Mereka kaya nonton bareng, kita buka dari jam 9 sampai jam 2, pencaker tinggal scan barcode di lokasi terdekat, kecamatan maupun desa, kita siapkan di layar, mereka tinggal scan. Kali ada dari 5 perusahaan dengan 200 lowongan,” tegasnya.
Zumham berharap, langkah Job Fair Online 2022 Kabupaten Bandung bisa mengakselerasi kesadaran masyarakat untuk beradaptasi dengan era digital.
Menurutnya, Pencaker harus mulai beradaptasi dengan era globalisasi yang menuntut serba digital. (Rif)