Cianjur, WWW.PASJABAR.COM – Seorang ayah sekaligus suami hanya bisa memandangi tumpukan tanah longsor akibat gempa bumi berkekuatan 5.6 SR di kampung Cugenang, desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dengan suara terbata-bata, Sandi mengatakan sudah ikhlas jika anak dan istrinya telah meninggal tertimpa longsoran tanah akibat gempa.
Namun Ia berharap jasad anak dan istrinya bisa diketemukan sehingga bisa dimakamkan secara Islam.
“Saya mah sudah ikhlas tapi pingin ketemu, pingin dikuburkan dengan sempurnakan,” kata Sandi di lokasi Bencana Longsor, Rabu, (23/11/22).
Anak dan istri sandi diduga meninggal dalam bencana gempa bumi yang mengguncang Cianjur, longsoran tanah tersebut menimbun satu kampung.
Waktu gempa sandi Masi bekerja di kantor desa, namun nahas setelah pulang di rumah, tanah sudah longsor sudah menimbun kampungnya.
“Anak umur empat tahun, waktu gempa saya masi kerja di desa pas gempa saya langsung keluar, lari liat rumah udah kaya gini,” ujar Sandi.
Menurut perhitungannya, ada sekitar 27 hingga 30 orang termasuk keluarga sandi yang belum diketemukan di lokasi tersebut.
“Sekitar 27 sampai 30 orang, ini lingkungan keluarga semua,” tuturnya.
Dalan pencarian nenek dan kakek dari istri Sandi sudah ditemukan.
“Nenek dari istri sama kakek istri saya ditemukan tadi meninggal Dunia,” ucapnya.
Kini sandi berharap agar seluruh korban segera ditemukan. (Fal)












