BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FEB UNPAS sukses menggelar Economics Olympiad (COMPI) yang berlangsung pada 22- 24 November 2022.
COMPI merupakan program kerja dari bidang akademik lembaga eksekutif mahasiswa FEB UNPAS.
Kegiatan yang berisi lomba dan seminar ekonomi nasional ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di seluruh Indonesia.
Ketua Bidang Akademik Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FEB UNPAS Bagja Kurniawan mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai ajang untuk meningkatkan kualitas pemuda sebagai output ari bonus demografi juga sebagai wujud kepedulian Bidang Akademik LEM FEB UNPAS dalam ikut serta merealisasikan visi emas tahun 2045.
“Antusiasme Peserta sangat tidak terduga, awalnya kami sempat skeptis karena h-4 penutupan pendaftaran hanya ada 8 tim yang mendaftar dan masih jauh dari target, yaitu 30 tim dengan cakupan nasional. Namun ternyata selang sehari setelah adanya perpanjangan waktu pendaftaran lomba, peserta bertambah secara masif hingga mencapai 30 tim dan mencapai cakupan target se-nasional dengan tim terjauh adalah dari Aceh, Bali dan Kalimantan,” ungkapnya kepada PASJABAR, Sabtu (26/11/2022).
“Ini sangat mengejutkan bagi kami karena antusiasme peserta yang ternyata sangat tinggi terhadap acara kami ini dan bahkan untuk kegiatan seminar, masyarakat umum juga ingin ikut serta dan menimba ilmu dari seminar yang kami selenggarakan,” imbuhnya.
Adapun pemenang lomba olimpiade ekonomi Juara pertama diraih oleh Tim Sapieconomics dari Universitas Indonesia, Juara ke dua diraih oleh Tim Rabbani dari Institut Agama Islam Tazkia dan Juara ke tiga diraih oleh Nata Bata dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Bagja menambahkan bahwa kegiatan ini penting untuk dilaksanakan sebagai perluasan wawasan, peningkatan kualitas pemuda dan milenial sangat perlu dan hal ini bukan menjadi kewajiban pemerintah atau pendidik saja, tapi juga kewajiban kami sebagai agent of change.
“Mahasiswa haram untuk hanya berpangku tangan tapi juga wajib untuk menjadi agen perubahan dan aktor didalamnya. Indonesia akan bisa berdaya dan bersaing, bukan oleh super man tapi oleh super tim,” tandasnya.
Ia pun berharap kedepannya melalui program ini dapat menjadi katalisator perubahan juga bisa memberikan dampak yang besar untuk negara Indonesia.
“Harapan kami juga semoga dengan program kerja kami ini bisa meningkatkan kepekaan pemuda akan isu ekonomi, dan mau ikut terjun bersama menjadi aktor perubahan,” tuturnya.
“Setelah ini, tugas kami belum selesai. Kami diwajibkan untuk mengkader generasi penerus agar mampu memberikan karya yang lebih baik dari program kerja kami ini. Untuk itu saya bermaksud untuk membuat suatu artikel dan buku mengenai selayang pandang dari kegiatan ini agar generasi penerus bisa membacanya dan menjadikan referensi baginya untuk membuat suatu karya yang melampaui pendahulunya,” pungkasnya. (tiwi)