Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota (Pekot) Bandung melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung gelar peringatan hari disabilitas internsaional, yang dilaksanakan pada Sabtu (3/12/2022), di Plaza Balaikota, Bandung.
“Salah satu acara yang kami gelar adalah job fair, khuhsus untuk disabilitas,” ujar Kepala Dinsos Kota Bandung, Sonny Bachtiar, dalam acara Bandung Menjawab Rabu (30/11/2022).
Sonny mengatakan, acara ini melibatkan kaum disabilitas, sehingga panitia, penyedia makanan, minuman dan pekerjaan juga dikhususkan bagi mereka.
“Bahkan, untuk band juga mereka yang menyiapkan,” tegasnya.
Di sini juga menghadirkan berbagaimacam produk ciptaan para kaum disabilitas. Termasuk alat bantu untuk kaum disabilitas yang juga diperuntukan bagi mereka dan dibuat oleh mereka.
“Pokoknya acara ini digelar, dari mereka, oleh mereka dan untuk mereka,” tambahnya.
Perusahaan yang akan mengikuti job fair kali ini, adalah yang tergabung di Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pengelola Pusat Beelanja Indonesia (APBBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo).
“Jadi dari dunia perhotelan ada, dunia ritel ada dan pengusaha mall ada,” terang Sonny
Disabilitas Punya Hak yang Sama
Sonny mengatakan, dunia usaha sekarang memang harus bisa memberikan ruang kepada kaum disabilitas. Karena mereka punya hak yang sama. Untuk ruang yang disediakan adalah, 1% di perusahaan swasta dan 2%di perusahaan pemerintahan.
“Di Dinsos sendiri sekarang sudah melibatkan kaum disabilitas untuk dipekerjakan,” katanya.
Sonny mengnakui masih sedkit kaum disabilitas yang bisa mendapatkan pekerjaan. DAri 8600 orang kaum disabilitas baru sekitar 5500 yang bisa difasilitasi.
“Makanya, kita butuh kebijakan afirmatif, kita membuat perda khusus yang melindungi hak-hak kaum disabilitas ini,” jelasnya.
Bidan pekerjaanya, lanjut Sonny, adalah pekerjaan yanng tidak meerlukan pekerjaan multi tasking, namun mereka harus memiliki kekhususuan.
“Sepeti misalnya untuk costumer service, atau untuk pekerjaan yanng ringan. Tidak membuthkan pekerjaan yanng multitasking. Namun, mereka harus punya keahlian khusus,” ungkapnya.
Dengan digelarnya acara yang secara penuh melibatkan kaum disabilitas, Sonny berharap bisa memberikan insprasi kepada kaum disabilitas lain, agar tidak minder dan bisa mengembangkan diri.
“Karena seperti kita semua, kaum disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berprestasi. Di sisi lain, kepada msyarakat juga diminta untuk tidak memandang kaum disabilitsa sebelah mata,” pungkasnya. (Put)