BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Ada Tiga dosa besar pendidikan, diantaranya intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual.
Tidak sedikit hal itu terjadi pada generasi penerus kita, terlebih dalam dunia pendidikan yang seharusnya memberikan pemahaman dan perkembangan yang positif bagi tumbuh kembang tapi masih ada beberapa anak yang mengalami dosa besar tersebut.
Salah satunya adalah perundungan, perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah merupakan bentuk kekerasan yang berupa penindasan yang dilakukan terhadap teman sebaya, adik kelas atau kakak tingkat yang dianggap lemah.
Adapun faktor penyebab terjadinya perundungan di sekolah diantaranya :
1. Faktor Psikologis : hiperaktif, agresivitas, inisiasi atau pencetus perilaku kekerasan
2. Faktor Keluarga : penganiayaan terhadap anak, manajemen keluarga kurang baik, pola asuh yang salah
3. Faktor Sekolah : kegagalan akademik, komitmen sekolah yang rendah (motivasi semangat sekolah kurang)
4. Faktor Teman Sebaya : terlibat dalam kenakalan remaja
5. Kekerasan di Media : menonton acara yang mempertunjukan kekerasan
Dari penjelasan diatas, banyak hal yang membuat pelaku perundungan melakukan perundungan.
Sehingga anak harus disibukkan dalam situasi yang kondusif serta dalam pengawasan, karena biasanya perundungan terjadi ketika pada situasi dimana pengawasan yang kurang dari orang dewasa, seperti di kamar mandi, jam istirahat dan tempat bermain.
Sedangkan untuk meminimalisir terjadinya perundungan, maka dapat dilakukan pencegahan dengan cara :
1. Membuat kebijakan anti perundungan (bullying)
2. Penataan lingkungan
3. Pembentukan kelompok kreativitas anak
4. Tidak melestarikan tradisi yang mendukung bullying
5. Jangan anggap remen kasus bullying
6. Ajari anak untuk melindungi dirinya
7. Membina hubungan baik antara guru dan orang tua murid
8. Memperbanyak melakukan kegiatan bersama-sama untuk seluruh anak
Dan untuk pencegahan perundungan jika sudah terjadi, diantaranya :
1. Membuat mekanisme penanganan bullying
2. Pemberian motivasi terhadap guru agar berani menangani pelaku
3. Menciptakan atmosfer kelas yang baik
4. Melakukan sosialisasi yang melibatkan pelaku
5. Melakukan pengawasan dan monitoring perilaku siswa di luar kelas
6. Selalu mengadakan evaluasi
Mari kita sama-sama belajar untuk mencetak generasi yang lebih baik, bebas dari perundungan.
Ditulis oleh Guru BK SMA Negeri 1 Dayeuhkolot, Susi Erliani. (*/tiwi)
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…