JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin meminta Calon Panglima TNI, yakni KSAL Laksamana Yudo Margono netral dan tidak berpolitik praktis. Hal tersebut disampaikan TB Hasanuddin dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap Calon Panglima TNI, Jumat (2/11/2022).
“Kepada panglima agar prajurit TNI itu (saya mengimbau) tetap dalam posisi netral, kemudian tidak berpolitik praktis terutama ketika menghadapi event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg. Kedua, tentu tingkat disiplin, (juga) perlu ditingkatkan,” kata TB Hasanuddin seperti dikutip www.pasjabar.com, dari laman dpr.go.id, Jumat (2/11/2022).
TB Hasanuddin mengungkapkan beberapa poin pertanyaan dalam pelaksanaan fit and proper test tersebut.
Poin pertanyaan ketiga yang akan dibahas, lanjutnya, terkait penyelesaian Minimum Essential Force dan upaya menjaga profesionalisme prajurit. “Juga terakhir, terkait meningkatkan kesejahteraan prajurit,” ungkap Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Usai fit proper test, di hari selanjutnya Komisi I DPR RI akan melakukan verifikasi faktual dengan mengunjungi langsung ke kediaman Calon Panglima TNI. “Lalu direncanakan verifikasi faktual ke kediaman setelah rapat fit and proper test selesai,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi telah menunjuk KSAL Yudo Margono sebagai Calon Panglima TNI. Surat Presiden (surpres) tentang pergantian panglima TNI telah dikirimkan Mensesneg Pratikno kepada Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani pada Senin, 28 November 2022 silam.
“Bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah, siapa ya? Ini sesuai surat loh ya. Udah enggak sabar? Adalah laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut,” kata Puan dalam konferensi pers, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (28/11/2022).
Saat itu, Puan menyebut Yudo bisa langsung melaksanakan fit and proper test di DPR. “Bapak Laksamana Yudo Margono bisa segera menginkuti mekanisme DPR,” kata dia. (*)