BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Konferensi Internasional dengan tema “Local Innovation Challenge for the Future Society” digelar oleh Program Studi Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) di Aula Mandalasaba Dr. Djunjunan Lantai 5 Gedung Pascasarjana Unpas, Jl. Sumatra No. 41, Kota Bandung pada Senin (19/12/2022). Kegiatan ini digelar dalam rangka Dies Natalis Unpas yang ke-62.
Empat narasumber dihadirkan dalam konferensi internasional tersebut, di antaranya dari Unpas yaitu Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si, dari Jeonbuk Nasional University (JBNU) yaitu Prof. Choi Won Gyu, Ph.D, dari Guandong University of Foreign Studies (GDUFS) yaitu Prof. Zuo Zhigang, Ph.D, dan University of Utara Malaysia yaitu Dr. Solahuddin bin Ismail.
Kemudian sambutan diberikan oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Didi Turmudzi, M.Si. Selain itu, Prof. Didi juga memakaikan pakaian Beskap kepada Prof. Choi Won Gyu sebagai tanda “Warga Paguyuban Pasundan”.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si, M.Kom, IPU sekaligus membuka acara konferensi internasional yang digelar oleh Program Studi Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas.
Prof. Eddy mengatakan seminar internasional harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya adalah dihadiri oleh 4 negara.
“Alhamdulillah, kita hadirkan 4 negara. Indonesia, Korea, China dan Malaysia,” katanya.
Menurutnya, jika acaranya sudah taraf internasional, nantinya hasil-hasil materi yang disampaikan dalam acara konferensi internasional akan bisa di upload di jurnal-jurnal internasional.
“Materi yang masuk ke dalam jurnal internasional punya kontribusi sendiri. Baik untuk kepentingan dosen, fanelis ataupun penelitian yang bersangkutan karena sudah masuk ke jurnal internasional,” jelasnya.
Unpas Punya Kekuatan Soal Karifan Lokal
Disamping itu, Prof Eddy menjelaskan bahwa Unpas mempunyai kekuatan soal kearifan lokal. “Kita juga itu punya. Bagaimana dengan prinsip silih asih, silih asah, silih asuh, saling mencerdaskan. Nah itu kan sebuah kekuatan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Choi Won Gyu, Ph.D dari Jeonbuk Nasional University (JBNU) mengatakan Paguyuban Pasundan memiliki visi yang tinggi dalam menjunjung Budaya Sunda dan Islami. Menurutnya Unpas juga menjadi salah satu kampus yang terbaik di Indonesia.
“Saya melihat banyak dari program Pasundan University berhasil menjadi Grade A dari Kemenristekdikti menjadi awal yang bagus dan merupakan langkah yang baik untuk kemajuan Unpas kedepannya,” ucapnya.
Sebelum acara konferensi internasional ini ditutup, ada penyerahan sertifikat yang diberikan kepada penyaji terbaik yang raih oleh Mahasiswa Korea yaitu Zheng Lin. Kemudian sertifikat juga diberikan kepada pembuat makalah terbaik yaitu Endah Marlovia yang merupakan mahasiswa S3 dari Unpas. (ran)