BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menyoroti hal-hal yang masih menjadi pekerjaan rumah Wali Kota Bandung, Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Kurnia Solihat mengatakan indikator keberhasilan pembangunan itu tidak lepas dari janji kampanye Wali Kota. Dimana visinya itu nyaman, unggul, sejahtera dan agamis, itu dituangkan dalam RPJMD dan RKPD.
“Dari sasaran tersebut memang banyak yang belum tercapai. Mungkin salah satunya akibat dari pandemi Covid-19. Jadi selama dua tahun itu tidak dapat dilaksanakan karena anggaran banyak yang di refocusing,” jelas Kurnia beberapa waktu lalu.
Namun ia menilai, untuk Bandung unggul hanya sekitar 30 persen – 40 persen yang tercapai. Misalnya janji Wali Kota Bandung menaikkan anggaran program PIPPK dari Rp100 juta menjadi Rp125 juta tidak terlaksana.
“Walau alasannya karena anggarannya tidak ada, tapi itu kan janji. Ya mau tidak mau harus dikatakan tidak dapat dilaksanakan. Dan itu tidak akan terkejar tahun ini,” kata Kurnia.
Selain PIPPK, ruang kepemudaan setiap kecamatan baru terealisasi 25 persen, demikian juga dengan pusat pelayanan pemberdayaan perempuan tiap kelurahan juga belum ada. Pusat pelayanan dan kreatifitas anak tiap kelurahan juga belum tersedia.
“Kampung wisata baru tersedia di dua lokasi. Sedangkan bicara wilayah kita ada 6 wilayah, jadi visi untuk unggul itu baru 30-40 persen,” beber politisi Partai Gerinda ini.
Kurnia mengatakan janji beasiswa bagi guru dan ASN juga belum teralisasi. Begitupun untuk pengadaan flyover atau underpass, hanya terlaksana dua yakni di Supratman dan di Kopo karena hal itu tidak lepas dari campur tangan anggaran dari pemerintah pusat.
Bicara mengenai penanggulangan banjir, yang sejauh ini diselesaikan dengan pengadaan kolam retensi, baru terealisasi sembilan titik.
“Menurut kajian, Kota Bandung membutuhkan 30 titik kalau ingin berhasil mengatasi banjir. Sementara kita kan baru bisa sembilan titik,” jelasnya.
Meski demilian, Kurnia mengatakan itu memang bukan karena tidak ada perhatian dari pemerintah. Melainkan karena anggaran di refocusing. Oleh karena itu, Kurnia berharap pada 2023 target akan bisa terkejar lagi supaya banjir teratasi.
“Belum lagi soal air bersih kan 25 ribu pelanggan baru. Mungkin kalau dengan spam Gedebage bisa tercapai ya,” terangnya.
Pada kesempatan itu Kurnia pun menyoroti fasilitas ruang publik yang menurutnya sudah 70 persen sudah terlaksana. Hanya saja untuk sarana olahraga yang janjinya persub wilayah kota (SWK). Dari 8 ternyata baru 2 yang diperbaiki salah satunya GGM.
“Walaupun itu telat, soalnya waktu itu refocusing nilainya Rp16 miliar, dan untuk bank sampah memang sudah ada,” terangnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…