CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Minggu, 16 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASNUSANTARA

Mengenal Hikapel, Melon Mirip Apel Yang Lahir dari Komplain Emak-Emak

Nissa Ratna
9 Januari 2023
Mengenal Hikapel, Melon Mirip Apel Yang Lahir dari Komplain Emak-Emak

Mengenal Hikapel, Melon Mirip Apel Yang Lahir dari Komplain Emak-Emak (Foto: ugm.ac.id)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Yogyakarta, WWW.PASJABAR.COM – Siapa sih yang suka diomelin emak-emak? Pastinya bikin dongkol dan bete kan ya.

Namun, siapa sangka dari omelan emak-emak ini bisa lahir sebuah inovasi luar biasa! Adalah melon Hikapel, melon dengan kenampakan seperti buah apel yang kemunculannya berawal dari keluhan emak-emak, besutan peneliti Fakultas Biologi UGM.

Prof. Dr., Budi Setiadi Daryono., M.Agr.Sc, inventor melon Hikapel, mengungkapkan kelahiran melon Hikapel berawal dari keluhan para emak-emak perkumpulan sosialita di Yogyakarta dan Jakarta.

Pada tahun 2011 para emak-emak tersebut ditawari produk hasil risetnya yaitu Melodi Gama 1, 2, dan 3 serta melon GMB dan Tacapa yang dirakit dari tahun 2008-2010.

Keluhkan Berat dan Besar Buah Melon

Pada momen tersebut mereka mengeluhkan berat dan besarnya buah melon pada umumnya.

Bahkan, besar dan berat melon ada yang menyerupai buah semangka. Kondisi itu menjadikan buah tidak praktis dibawa maupun dikonsumsi.

“Ribet katanya, selain itu juga tidak habis sekali makan karena besar sehingga harus disimpan di kulkas yang tentunya memakan tempat,”paparnya, saat Konferensi Pers di Fakultas Biologi UGM, Senin (9/10).

Selepas pertemuan tersebut, Budi dan tim pun tancap gas merakit kultivar melon baru seperti permintaan para emak-emak sosialita.

Baca juga:   Mahasiswa UGM Buat Produk Minuman Yoghurt Berbahan Tanaman Genjer

Akhirnya di 2012, bersamaan dengan lahirnya putra bungsunya yaitu Fadhil Hikari Setiadi yang biasa dipanggil Hika, lahirlah juga buah melon Hikadi Apel yang buahnya menyerupai apel dengan ukuran handy tidak lebih dari 1 Kg.

Lantas Hikapel yang dikembangkan dari hasil riset pendanaan RISPRO KPDP Kemenkeu tahun 2015-2017 menjadi sering disebut sebagai handy melon atau melon yang sebesar genggaman tangan.

Melon hikapel ini berukuran kecil yakni 300-800 gram per buah.

Meski memiliki ukuran relatif kecil, melon ini tetap miliki rasa melon pada umumnya dan memiliki aroma harum.

Rasanya tetap manis dengan daging buahnya berwarna oranye, berbeda dengan melon pada umumnya yang berwarna hijau.

“Melon Hikapel ini mengandung senyawa betakaroten yang cukup tinggi dan berguna bagi kesehatan mata, kaya antioksidan serta mengandung vitamin C dan beberapa mineral lainnya,”urai Dekan Fakultas Biologi UGM ini.

Kulit melon Hikapel memiliki gradasi warna dari krem hingga oranye. Gradasi warna tersebut menjadi penanda tingkat kematangan buah.

Hikapel bisa dikonsumsi ketika kulit buah sudah berwarna krem, tetapi untuk mendapatkan rasa  manis yang sempurna carilah Hikapel dengan warna kulit yang telah berubah menjadi oranye.

Selain sarat dengan kandungan gizi, melon jenis ini juga memiliki masa tanam yang relatif lebih cepat dibandingkan melon pada umumnya yakni 60 hari.

Baca juga:   ITB Minta Mahasiswa Penerima Beasiswa Kerja Paruh Waktu

Sementara tanaman melon pada umumnya memiliki masa tanam 90 hari.

“Kalau melon Hikapel ini harga jualnya Rp35 ribu per Kg-nya di sekitar Jogja. Sedangkan melon pada umumnya per kilogramnya Rp10 ribu. Jadi, nilai ekonominya cukup besar,” imbuhnya.

Kehadiran melon Hikapel ini disambut positif oleh masyarakat. Buktinya, Hikapel berhasil menembus pasar perdagangan buah yang cukup kompetitif.

Buah ini telah banyak dijumpai di sejumlah swalayan atau retail di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jabodetabek.

Disamping itu, melon ini juga dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor buah-buahan Indonesia.

Melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional, Budi dan tim bergerak memproduksi buah dalam skala besar dan memasarkan untuk konsumen dalam dan luar negeri.

Tidak hanya mengembangkan produk buah saja, Budi dan tim juga menjalin kerja sama dengan mitra dalam pengembangan benih melon Hikapel.

Dengan begitu, benih melon ini juga siap untuk dipasarkan sebagai benih unggul untuk menguatkan industri benih nasional.

Baby Melon

Inovasi terhadap melon terus dilakukan oleh Budi dan tim. Setelah era handy melon di Indonesia, di tahun 2021 diluncurkan lagi baby melon hikapel.

Baca juga:   Finger Heart Korea Dimanfaatkan, Emil Tegaskan Dukung 01

Melon dengan ukuran lebih kecil dan mudah dibawa keman-mana. Besarnya memang seukuran apel pada umumnya dengan bobot hanya 250 gram per buah.

“Ukuran buahnya mini, karakteristiknya sama dengan melon Hikapel. Namun, dari segi rasa baby melon Hikapel memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan aroma wangi yang khas,”terangnya.

Baby melon hikapel juga mempunyai kemiripan permukaan kulit dengan buah apel yang halus dan mulus.

Sementara buah melon pada umumnya, permukaan kulit buahnya kasar dan memiliki pola khas.

Keunggulan lain, baby melon hikapel ini juga tidak terkontaminasi oleh senyawa ethrel yang berbahaya serta rendah pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Varietas ini sudah tercatat dalam Daftar Umum PVT dan terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, ditanam dengan aman sehingga bebas dari senyawa ethrel dan pestisida,”pungkasnya.

Selama kurang lebih 25 tahun terakhir fokus meneliti melon, Budi dan tim telah menghasilkan inovasi sebanyak 17 produk dengan 16 diantaranya bisa dikonsumsi.

Sementara 1 lainnya tidak dapat dikonsumsi yakni gama melon parfum yang dimanfaatkan dalam industri kosmetik seperti untuk bahan baku parfum, sampo, dan lainnya.

Melon-melon hasil riset tersebut dibudidayakan di sejumlah tempat di Yogyakarta yaitu Madurejo, Kalasan, dan Panggang. (*/Nis)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Nissa Ratna
Tags: Buah MelonInovasi Mahasiswa UGM


Related Posts

SmartPond, Alat Pendeteksi Kualitas Air Kolam dan Kematian Ikan Buatan Mahasiswa UGM
PASPENDIDIKAN

SmartPond, Alat Pendeteksi Kualitas Air Kolam dan Kematian Ikan Buatan Mahasiswa UGM

2 Desember 2022
Mahasiswa UGM Buat Produk Minuman Yoghurt Berbahan Tanaman Genjer
PASPENDIDIKAN

Mahasiswa UGM Buat Produk Minuman Yoghurt Berbahan Tanaman Genjer

29 November 2022
Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Penjernih Minyak Jelantah
PASPENDIDIKAN

Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Penjernih Minyak Jelantah

29 November 2022

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Pebalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, melaju di depan pebalap BK8 Gresini Racing, Alex Marquez, dalam balapan MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 16 November 2025. (Foto oleh JOSE JORDAN / AFP)(AFP/JOSE JORDAN)
HEADLINE

Drama Panas MotoGP Valencia 2025! Bezzecchi Juara, Bagnaia Hancur Lebur & Morbidelli Cedera!

16 November 2025

www.pasjabar.com -- MotoGP Valencia 2025 menghadirkan aksi dramatis sejak awal hingga akhir balapan. Marco Bezzecchi tampil sebagai...

Pembalap Honda Team Asia, Mario Suryo Aji.

Mario Suryo Aji Akhiri Moto2 2025 dengan Drama! Diogo Moreira Juara Dunia, Hasil Akhir Bikin Kaget!

16 November 2025
instagram/@arkhanfikri

Indra Sjafri Bongkar Alasan Mengejutkan Arkhan Fikri & Rayhan Hannan Absen Lawan Mali: “Risiko Terlalu Besar!”

16 November 2025
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 Kakang Rudianto (kiri) berusaha mengadang pesepak bola Mali U-22 Maulaye Haidara (keduaa kiri) pada pertandingan persahabatan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Timnas Indonesia U-23 Dipermalukan Mali! Kebobolan Cepat, Serangan Tumpul, Lini Belakang Rapuh

16 November 2025
Gregoria Mariska Tunjung gagal juara Kumamoto Masters 2025 setelah kalah dramatis dari Ratchanok Intanon. Kekalahan ini membuat Indonesia kembali puasa gelar. (PBSI)

Gregoria Gagal, Bulutangkis Indonesia Kembali Puasa Gelar

16 November 2025

Highlights

Timnas Indonesia U-23 Dipermalukan Mali! Kebobolan Cepat, Serangan Tumpul, Lini Belakang Rapuh

Gregoria Gagal, Bulutangkis Indonesia Kembali Puasa Gelar

TB Hasanuddin: Pengiriman Pasukan ke Gaza Harus Sesuai Hukum Internasional

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.