Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Setelah meluluskan 519 guru profesional pada akhir 2022 lalu, program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pasundan kembali menggelar Yudisium dan Sumpah Profesi bagi 413 lulusan, Rabu (25/1/2023).
Yudisium dan Sumpah Profesi Guru digelar secara hybrid di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus Tamansari, dihadiri Ketua YPT Pasundan Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si., Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., Warek I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, M.Si., dan lainnya.
Hadir pula Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Awan Suparwana untuk menyampaikan pembekalan tentang Peningkatan Indeks Profesional Guru.
Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menekankan, guru profesional mesti memiliki kompetensi abad 21.
“Selain menjaga sikap religius, guru harus punya keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration),” katanya.
FKIP Unpas, kata dia, sangat konsen dengan hal-hal itu. Untuk mewujudkan SDM dengan kompetensi abad 21, FKIP Unpas berupaya menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, fasilitas dan teknologi yang memadai, dan tenaga pendidik yang mumpuni.
“PPG menjadi bukti kontribusi FKIP Unpas dalam memajukan pendidikan. Di dalamnya terdapat penguatan untuk para pendidik yang langsung berhubungan dengan peserta didik,” lanjutnya.
Pada periode ini, tingkat kelulusan peserta PPG Unpas yang diperoleh dari Uji Kompetensi Mahasiswa PPG mencapai 94 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya 79,92 persen.
Capaian membanggakan ini diapresiasi oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. Rektor juga menyampaikan penghargaannya pada seluruh pihak yang terlibat.
“Untuk meraihnya, tentu perlu sinergi antara dosen, instruktur, pimpinan, dan peserta didik. Raihan persentase di atas rata-rata nasional membuktikan bahwa sudah ada sinergi yang terbangun,” jelasnya.
Rektor menambahkan, meski menempuh pendidikan profesi dalam waktu singkat, namun lulusan PPG Unpas harus memiliki pembeda dengan guru yang belum berkesempatan mengikuti PPG.
“Guru Matematika misalnya, mesti bisa menjadikan Matematika sebagai mata pelajaran yang tidak ditakuti siswa. Tonjolkan nilai tambahnya, apalagi sudah dibekali sertifikat pendidik,” tambah Rektor.
Lulusan PPG Unpas juga diminta merespons perkembangan digital dan menghasilkan metode pembelajaran yang sesuai dengan era transformasi.
Sama seperti peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), lulusan PPG Unpas turut dianugerahi status alumni kehormatan dengan sejumlah keistimewaan yang ditawarkan, salah satunya potongan biaya pendidikan jika akan melanjutkan S2 atau S3 di Unpas. (*/Nis)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraz, meminta lulusan Universitas Pasundan (Unpas) memanfaatkan…
Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak enam ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar aksi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program Studi…
WWW.PASJABAR.COM – Kevin Diks sudah resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah WNI. Dia tinggal melakukan perpindahan…