PASBANDUNG

Wajah Baru Cingised, ‘Venetian Burano’ Kota Bandung

ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Ada yang berbeda dengan kawasan Cingised Kecamatan Arcamanik. Kawasan yang dulunya langganan banjir dan kumuh, kini menjadi lebih berwarna seperti di Venetian Burano, Italia.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung juga membangun rumah pompa (rupom) untuk mengatasi banjir yang sudah bertahun-tahun menjadi masalah di Cingised.

Tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah membangun tiga rumah pompa untuk mengantisipasi banjir. Proses pengerjaan itu tersebar di tiga titik, yakni Cingised, Kopo-Citarip dan Rancabolang.

Salah satu Petugas Rupom Cingised, Asep menjelaskan, karena adanya rupom ini, bisa mengurangi ketinggian air.

“Ketinggian banjir biasanya bisa sampai 60-70 cm. Air semua ditampung di sini. Nanti kalau sudah menunjukkan indikator maksimal, air akan disedot di penyaringan untuk dibuang ke Sungai Cironggeng,” jelas Asep.

Gotong Royong Percantik Kawasan

Untuk mempercantik kawasan di sana, Dinas SDABM bersama warga sekitar bergotong royong melukis terotoar dan bangunan di sepanjang Jalan Cingised pada Selasa, 31 Januari 2023 pukul 08.00 WIB.

“Jalan juga diperbaiki. Masyarakat sangat merasakan dampaknya,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Bobi, petugas Rupom Cingised. Dikatakannya, rupom berfungsi untuk menarik air dari drainase-drainase sepanjang jalan Cingised ini.

“Tiap hujan turun meskipun pagi, siang, sore, malam juga kami selalu aktifkan dan mengoperasikan rupom selama 24 jam,” ucap Bobi.

Sementara itu, salah satu warga Cingised, Deden yang sehari-harinya berjualan pakan burung mengaku Jalan Cingised kini menjadi lebih indah dan enak dipandang.

“Mungkin ke depannya harus lebih dipelihara lagi agar tambah bersih dan asri aman dan nyaman. Jadi mari bersama kita pelihara. Ini juga demi kenyamanan warga di sini,” harap Deden.

Masalah Banjir Teratasi

Selain itu menurutnya, sejak ada rupom banjir teratasi walaupun hujan besar terjadi seharian. Dulu, banjir bisa terjadi sampai berminggu-minggu sampai setinggi 60 cm, sepanjang 300-400 meter jalan terkena banjir.

“Sudah tidak ada genangan banjir. Air hujan sekarang cuma lewat saja. Sebelum ada rupom seminggu bisa banjir terus. Sampai masuk ke rumah warga. Maka jalan ini kalau banjir sering ditutup,” paparnya.

Lina, salah satu pemilik warung kelontongan yang dindingnya juga dicat, mengatakan, kondisi Cisaranten Kulon, Cingised saat ini sudah sedikit membaik. Hanya dari segi tata ruangnya mungkin perlu dirapikan kembali.

“Tapi, dengan adanya pengecatan seperti ini di sepanjang jalan ditambah hadirnya rupom, warga lain banyak yang berpendapat kalau sekarang Cingised sudah tidak banjir lagi. Sudah bervariasi, tidak kumuh seperti sebelumnya,” aku Lina.

Ia juga merasa sangat terbantu dengan adanya rupom. Sehingga banjir di Cingised sudah teratasi dengan baik.

“Terima kasih kepada Pemkot Bandung sudah menyediakan fasilitas ini, sehingga sudah tidak banjir lagi. Ditambah pengecatan, jadi tidak sekumuh dulu,” tulisnya.

Ia berharap agar para warga bisa memelihara dan menjaga fasilitas yang sudah diberikan pemerintah.

“Kabarnya juga mau ada kuliner malam. Ya semoga bisa menaikkan perekonomian dan membuat Cingised lebih tertata rapi,” imbuhnya.

Salah satu penjual gorengan di sana sejak 2017, Dela Setiawan mengungkapkan, jika dulu wilayah tersebut termasuk kawasan kumuh.

“Catnya banyak yang sudah luntur, ditambah banjir. Kalau sekarang Alhamdulillah kelihatan tidak terlalu kampung,” kata Dela.

Ia berharap, agar warga bisa menjaga lingkungan di sana seminimal mungkin dengan tidak membuang sampah sembarangan sembarangan.

“Kita sudah disediakan fasilitas seperti ini, jadi saya harap kita sebagai warga minimal jangan buang sampah sembarangan sembarangan. Sedikit demi sedikit juga berkreasilah untuk lingkungan. Jangan dicoret dengan vandalisme,” imbaunya.

Pun dengan kehadiran rupom, banjir yang sudah bertahun-tahun terjadi kini sudah teratasi.

“Kalau hujan dari gunung juga mengalirnya ke sini. Sejak ada rupom ini sudah lancar. Beres hujan sudah tidak ada genangan lagi,” tambahnya. (*/Nis)

Nissa Ratna

Recent Posts

Menunggu Hadirnya Seorang “Negarawan” Dalam Pilkada Serentak 2024

Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…

32 menit ago

Ribuan Umat Islam Se-Jawa Barat Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak enam ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar aksi…

1 jam ago

BIJB Kertajati Harus Mandiri, APBD Bukan Mesin ATM

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…

13 jam ago

Dinda Vanisa Menyulam Impian lewat Seni dan Pendidikan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program Studi…

14 jam ago

Kevin Diks Masih Diusahakan Bisa Main Lawan Jepang

WWW.PASJABAR.COM – Kevin Diks sudah resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah WNI. Dia tinggal melakukan perpindahan…

15 jam ago

Auliya Ilmi Salimah, Calon Guru Inspiratif dari Subang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Auliya Ilmi Salimah, atau akrab disapa Aul, lahir di Subang pada 29 Juli…

15 jam ago