BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Setelah pandemi Covid-19 berlalu, Kota Bandung bisa kembali menyerap tenaga kerja. Tingkat pengangguran yang sebelumnya ada di angka 11 persen, kini menjadi 9,5 persen atau sekitar 137 ribu orang.
“Sebelumnya, angka pengangguran di Kota Bandung, ada di 8 persen, tapi karena pandemi Covid-19 angka pengangguran meningkat jadi 11 persen. Namun, kini berangsur melandai dan penyerapan tenaga kerja sudah bisa kembali dilakukan,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Andri Darusman, kepada wartawan Senin (13/2/2023).
Andri mengaku pihaknya terus melakukan upaya untuk bisa mengurangi angka pengangguran terbuka. Beberapa upaya diantaraya adalah memberhentikan pemagangan, untuk warga yang berminat bekerja di luar negeri.
“Sementara ini, kami ada kerja sama dengan Jepang, ke depan kami sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Jerman,” ujar Andri.
Selain itu, Andri mengatakan, pihaknya juga tetap melaksanakan job fair, yang melibatkan perusahaan dari berbagai wilayah. Sehingga bisa membantu menyerap tenaga kerja.
Andri menyebut pihaknya menggelar pelatihan bagi warga untuk menampung aspirasi warga yang tertuang lewat reses dan musrembang.
“Untuk warga yang ingin mengikuti pelatihan ini, bisa mengakses informasinya lewat New BIMMA. Di aplikasi ini, juga tersedia informasi mengenai lowongan kerja, dan pembuatan kartu kuning,” tuturnya.
Untuk jangka pendek, Andri mengatakan pihaknya memiliki program padat karya, yang sementara ini baru teranggarkan di 19 lokasi.
“Ini sesuai permintaan kewilayahan. Jadi ke depan kalau ada wilayah yang ingin mengadakan padat karya, bisa langsung mengajukan permohonan kepada kami,” tambahnya.
Untuk semua kegiatan tersebut, lanjut Andri pihaknya memiliki anggaran sekitar Rp63 miliar. Kebutuhan itu digunakan untuk penyelenggaran penyerapan tenaga kerja, gaji, honor dan pembangunan gedung perkantoran Dinas Tenaga Kerja di Jl Martanegara yang sempat tertunda 3 tahun akibat Covid-19.
“Pembangunan gedung ini sudah meamsuki tahap 2. Mudah-mudahan pada September sudah selesai. Tahun ini, sudah dianggarkan Rp16 miliar untuk menyelesaikan tahap 2 ini. Namun belum termasuk mebel air,” tuturnya.
Selain program yang memang dimiliki oleh Disnaker Kota Bandung, Andri mengungkapkan Kabupaten Kota juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa kartu pra kerja.
“Yang bisa mengikuti program ini adalah mereka yang terkena PHK, yang tidak memiliki pekerjaan bahkan yang memiliki pekerjaan juga bisa,” jelasnya.
“Bantuan pra kerja ini diberikan berupa pelatihan yang diberikan kepada warga. Jumlah pelatihan yang disediakan sebangak 1200 jenis pelatihan,” tambahnya.
Untuk yang sudah mengikuti program pra kerja ini, akan mendapatkan dana pendampingan sebesar Rp1 juta. Dengan harapan dana ini bisa digunakan untuk mengembangkan potensi diri.
“Mudah-mudahan dengan segala upaya yang kita miliki, bisa membantu menyerap tenagakerja. Sehingga pengangguran di Kota Bandung bisa berkurang,” pungkasnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…