PASBANDUNG

Antisipasi Post Power Syndrome, Unpas Berikan Pembekalan Bagi Calon Purnabakti

ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Bidang Kepegawaian Universitas Pasundan menghadirkan psikolog untuk memberikan pembekalan pra purnabakti bagi tenaga kependidikan kantor pusat yang akan pensiun pada periode 2023-2025, Rabu (8/2/2023).

Wakil Rektor II Unpas Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P. mengatakan, pembekalan ini bertujuan mempersiapkan mental, pola pergaulan sosial, dan finansial untuk menghadapi masa pensiun.

“Kami menetapkan masa karantina untuk tendik yang dalam 2 tahun ke depan bakal pensiun. Mereka diberikan treatment sedini mungkin supaya tidak kaget,” tuturnya.

Pada pelepasan pegawai purnabakti, awal Januari 2023 lalu, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. menekankan agar masa pensiun diisi dengan kegiatan produktif, salah satunya berwirausaha.

Pihak Rektorat juga telah menyediakan 7 lapak di kantin Kampus Setiabudhi yang saat ini sedang direnovasi untuk dimanfaatkan pegawai purnabakti.

Pembekalan dipandu oleh Psikolog Dewi Rosiana dan diisi dengan diskusi tentang persiapan mental jelang pensiun, berbagi pengalaman selama bekerja, hingga pengelolaan dan pengetahuan keuangan.

“Pensiun berarti rutinitas dan aktivitas berubah, interaksi sosial berganti, dan penghasilan tidak lagi sama. Hal ini perlu diantisipasi karena pensiun bisa jadi masa yang mencemaskan bahkan tidak jarang mengakibatkan post power syndrome,” katanya.

Pensiun Harus Ada Kegiatan

Dewi mengatakan, pensiun hanya berhenti dari rutinitas pekerjaan kantor, sehingga tetap harus ada kegiatan yang dikerjakan, entah berwirausaha untuk mendapatkan penghasilan baru, bekerja sosial, atau melakukan hobi dan aktivitas yang menyenangkan.

“Penting juga melakukan persiapan keuangan dan menentukan tujuan pensiun. Biasanya, pola yang umum dilakukan adalah menabung bertahun-tahun untuk membiayai hidup selama pensiun,” ujarnya.

Karyawan yang menetapkan tujuan keuangan untuk masa pensiun cenderung lebih termotivasi menyiapkan keuangan dan memperdalam pengetahuan keuangan.

“Pengetahuan keuangan meliputi rencana pendanaan pensiun mandiri, peluang aktivitas kerja saat pensiun, dan prinsip perencanaan keuangan dasar,” terangnya.

Pensiun bukan sekadar mengubah gaya hidup dan rasa diri. Untuk itu perlu mempertimbangkan dampak pensiun terhadap hubungan dengan pasangan hidup, teman, anggota keluarga, hingga orang yang memberikan dukungan sosial.

“Hal yang dibutuhkan sebetulnya dukungan sosial. Maka, mulailah mempersiapkan dan menjalin hubungan yang baik dan nyaman dengan lingkungan sosial kita, karena mereka yang akan mendukung kita ketika pensiun,” tandasnya. (*/Nis)

Nissa Ratna

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

3 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

4 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

5 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

6 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

7 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

8 jam ago