BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Usulan gelar pahlawan nasional untuk sosok Inggit Garnasih yang merupakan istri kedua dari Presiden Soekarno diharapkan bisa disetujui oleh pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan mungkin tidak untuk tahun ini (menjadi pahlawan nasional) karena berproses. Tapi kita harapkan minimal tahun depan disetujui oleh pemerintah,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Hal itu ia katakan usai memberikan sambutan dan membuka Seminar Nasional Pengusulan Ibu Inggit Garnasih sebagai Pahlawan Nasional, di Kota Bandung, Jumat (17/1/2023).
Selain dihadiri tokoh-tokoh politik nasional, juga dihadiri para inohong dan tokoh Sunda salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi M. Si.
Dilansir dari ANTARA, Ridwan Kamil menyebut usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Inggit Garnasih sudah yang ketiga kalinya dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat ke pemerintah pusat.
“Ini kali ketiga secara aturan maksimal tiga kali (pengajuan), kita doakan saja di kali ketiga ini sudah bisa (dijadikan pahlawan nasional). Saya tidak bisa berandai-andai, karena setiap momen dalam pengajuan ada dinamika sosial politiknya, contoh Prof Mochtar (Kusumaatmadja) kita ajukan ternyata ada. Antrean. Jadi saya tidak bisa menebak tapi keputusan adalah diskresi dari Presiden,” jelasnya.
Ridwan Kamil menuturkan Inggit Garnasih menjadi sosok yang sangat berjasa bagi bangsa ini karena pada saat Bung Karno di penjara baik di Banceuy maupun Sukamiskin, Inggit Garnasih hadir menemani Presiden Soekarno.
“Dan definisi bukan hanya menemani tapi berkorban harta juga. Ibu Inggit sampai harus jual apa kemudian membuat usaha bikin bedak. Bedaknya dijual uangnya dipakai untuk membelikan makanan. Dan buku yang akhirnya membuat Bung Karno bangkit, lebih pintar, lebih cerdas,” kata dia.
Ujung dari Inggit Garnasih menjadi pergerakan yang menjadi kemerdekaan untuk Indonesia. “Dari kemerdekaan kita sekarang mendapatkan kenikmatan menikmati kemajuan yang kita rasakan hari ini,” pungkasnya. (ran)