PASBANDUNG

Perumda Tirtawening Perlu Ambil Langkah Strategis Hadapi Kekeringan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menyikapi informasi BMKG yang menyatakan akan ada kekeringan luar biasa, Perumda Tirtawening Kota Bandung, sebagai perusahaan yang bergantung pada ketersediaan air baku, perlu menyikapi dengan cepat.

“Saya sudah meminta kepada Direktur Teknis untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan jika bencana kekeringan benar terjadi. Seperti yang diramalkan instansi terkait, dalam hal ini BMKG,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, Rabu (3/5/2023) kemarin.

Beberapa hal yang kemudian harus dilakukan, lanjut Sonny, adalah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait. Termasuk dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II dan Indonesia Power, yang selama ini memasok kebutuhan air baku dari Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang, yang berada di bawah mereka.

“Kami meminta, agar mereka dapat secara bijaksana mengatur pola operasi. Di mana untuk pola pengaturan operasi bukan kewenangan kami,” tutur Sonny.

Dengan mengatur pola operasi, Sonny menyebut bisa memanfaatkan cadangan air baku agar sumber air baku di sana digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi Perumda Tirtawening.

Sonny mengatakan, untuk kebutuhan memutar satu turbin dibutuhkan air 3 ribu liter. Sedangkan kebutuhan Perumda Tirtawening hanya 1.500 liter. Sehingga sisanya terbuang.

Untuk itu, Sonny mengatakan, lebih baik turbin yang digerakan hanya1 saja. Sehingga tidak banyak air yang terbuang.

“Barangkali Indonesia Power jika memungkinkan tidak perlu menggenjot produksi listrik dengan memaksimalkan turbin yang ada, yang notabene air buangan tersebut lebih banyak terbuang dibandingkan yang dimanfaatkan Perumda,” tuturnya.

Perumda Tirtawening Akan Ambil Air dari Intake Sabuga

Upaya selanjutnya, terang Sonny, adalah dengan mempersiapkan pompa-pompa yang ke depan akan bisa digunakan jika kondisinya Kota Bandung sudah mengalami kekeringan. Pompa air ini, dibutuhkan jika pihaknya mengambil air dari Intake Sabuga.

“Dalam kondisi normal, kita hanya mengambil air dari Intake Dago Bengkok dan Intake Cikalong. Jika dalam kondisi mendesak, kita akan mengambil air baku dari Intake Sabuga, di mana untuk mengambil air dari sana dibutuhkan kompa, karena lokasinya lebih rendah,” bebernya.

Di sisi lain, Sonny juga meminta stafnya untuk menyiapkan tanki air, untuk dipergunakan, jika ada warga yang benar-benar kekauranga air.

Meski demikian, Sonny berharap Kota Bandung tidak sampai mengalami kekeringan yang membuat sumber air baku benar-benar habis.

“Kalau kita sudah benar-benar dilanda kekeringan, yang kita lakukan hanya Sslat Istisqo. Tapi mudah-mudahan tidak sampai benar-benar terjadi ya,” tuturnya. (put)

Putri

Recent Posts

Dedi Mulyadi Tekankan Pentingnya Keadilan dalam Dialog Kebhinekaan di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri acara Dialog Kebhinekaan di…

1 jam ago

RSUD dan Dinsos Bandung Gelar Khitanan Massal untuk 60 Anak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung bersama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…

1 jam ago

Keseimbangan Hubungan Antarmanusia

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ajaran…

5 jam ago

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

11 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

13 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

13 jam ago