BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Seabad yang lalu ketika genderang Kebangkitan Nasional ditabuh dan menjadi penanda perubahan pada sebuah era, ada spirit yang terus menggema hingga saat ini.
Bagi Ahmad Nowmenta Putra, momentum bersejarah yang diperingati setiap 20 Mei ini patut menjadi refleksi bagi para penerus bangsa agar menangkap makna kebangsaan yang jauh-jauh hari sudah digaungkan oleh para pendahulu bangsa. Sehingga berikutnya bisa menjadi semangat untuk mengatasi tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa kini dan masa depan.
Dalam kamus sejarah, lahirnya organisasi Budi Utomo pada masa itu menjadi tonggak adanya gerakan kesatuan.
Dengan upaya menggalang persatuan sebagai sebuah bangsa yang memiliki banyak perbedaan suku, bahasa, pandangan politik, dan agama.
Sebuah bahasan yang dimasa kini juga kerap menemukan dinamikanya. Hari Kebangkitan Nasional sendiri merupakan peristiwa bangkitnya semangat dan rasa persatuan, kesatuan, nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Para pendiri bangsa Indonesia pada masa itu menjadikan keberagaman sebagai salah satu kekuatan negara kesatuan Indonesia
Menurut Menta yang ditemui pada Jum’at (19/5/2023), ada point penting yang menjadi kunci dalam pergerakan nasional dan kemudian menghasilkan kemerdekaan bangsa.
Diantaranya tentang pentingnya pendidikan, dan berikutnya adalah lahirnya organisasi-organisasi lintas bidang yang muaranya sama yaitu mengedepankan kemajuan dan persatuan bangsa.
Penulis buku ‘Jejak Sang Ajudan’ ini juga menyebutkan tentang peran penting generasi muda sebagai agen perubahan dan partisipasinya dalam menghadapi tantangan di era digital.
Pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan dan tidak hanyut dalam sisi negatif tekhnologi.
Melalui kesadaran sejarah, generasi muda yang berperan banyak dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ini diharapkan menjadi cermin ketangguhan untuk mendorong makna Kebangkitan Nasional.
Kesadaran sejarah bukan hanya mengajarkan kita tentang hubungan sebab akibat dan peristiwa yang bersifat kontinuitas, tetapi juga memperkuat akar kita.
Akar ini semakin kuat karena kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia yang memiliki sejarah kebangsaan, dan pada akhirnya bisa melecut menjadi antusias untuk berprestasi bagi kemajuan bangsa. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) memiliki peran penting sebagai penggerak pembangunan nasional,…
WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya buka suara terkait alasan membawa skuad U-22…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Jumat, 29 November 2024 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari Masjid Ulul Ilmi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung melakukan perhitungan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Belantara Foundation bersama Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura mengadakan kegiatan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kejaksaan Negeri (Kejari) bersama Pemerintah Kota Bandung resmi meluncurkan program Jaksa Raksa…