PASBANDUNG

Mulai Dibangun, Ini Penjelasan Soal Pembangunan Pasar Banjaran

ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM  – Pembangunan Pasar Sehat Banjaran merupakan program yang terencana dan telah tertuang dalam  dokumen perencanaan daerah.

Yaitu RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2026.

Kemudian didukung dengan kajian sosial ekonomi, kajian desain DED (detail engineering design) tahun 2010, master plan tahun 2021 dan tahun 2022.

Serta appraisal perluasan lahan tahun 2011, appraisal lahan dan bangunan tahun 2022, appraisal perluasan lahan tahun 2022 dan kajian kontribusi tahun 2022.

Kepala Disdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan, rencana pembangunan Pasar Sehat Banjaran ini tidak semata-mata membangun pasar yang sehat dan representatif.

Tapi juga merupakan bagian dari penataan Kota Banjaran Kabupaten Bandung.

“Kondisi sekarang yang masih menjadi persoalan diantaranya masalah kemacetan, PKL dan penanganan sampah, hal inilah yang menjadi latar belakang perlunya dilakukan pembangunan Pasar Sehat Banjaran yang lebih representatif bagi para pedagang dan untuk menampung PKL-PKL yang ada di luar pasar, sehingga kondisi pasar menjadi lebih sehat, nyaman, aman dan tertib,” tutur Dicky dalam keterangannya, Kamis (25/5/23).

Menurutnya, pembangunan Pasar Sehat Banjaran telah dilakukan melalui mekanisme pemanfaatan barang milik daerah dengan investasi swasta yaitu melalui pola BGS (Bangun Guna Serah) sesuai yang diatur dalam Permendagri No. 19 tahun 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

“Yang mana saat ini sudah ditetapkan mitra BGS yang dimenangkan oleh PT. Bangun Niaga Perkasa. Pada saat ini sudah masuk dalam tahapan verifikasi pendaftaran dan penyerahan kunci TPBS (Tempat Penampungan Berdagang Sementara),” jelas Dicky.

Pelaksanaan Relokasi

Selanjutnya, imbuh Dicky, akan dilaksanakan relokasi atau perpindahan dari kios/lapak lama ke penampungan sementara yang sampai saat ini alhamdulillah warga pedagang Pasar Banjaran yang sudah melakukan pendaftaran dan pengambilan kunci sebanyak 950 pedagang dari 1.406 pedagang.

Dijelaskannya, pelaksanaan pembangunan Pasar Sehat Banjaran melalui mekanisme BGS sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang diamanatkan regulasi yaitu  Permendagri No. 19 tahun 2016.

“Dari tahapan-tahapan rencana pembangunan Pasar Banjaran ini sudah kita lakukan sosialisasi kepada warga pedagang Pasar Banjaran, sebelum dan sesudah lelang investasi. Kami dari pemerintah

Daerah beserta mitra BGS siap memberikan penjelasan dan memberikan layanan apabila ada  warga pedagang yang memerlukan penjelasan teknis. Kami pun berharap agar warga pedagang  Pasar Banjaran tidak bertanya atau berkonsultasi kepada pihak yang tidak berkompeten supaya lebih jelas dan tidak ada miss komunikasi di lapangan,” tuturnya.

Lebih lanjut Dicky mengungkapkan permasalahan di kawasan Pasar Banjaran dan upaya serta perhatian pemerintah daerah.

Dalam melakukan penataan kawasan Kota Banjaran.

“Bangunan Pasar Banjaran pasca kebakaran kondisinya kurang layak, sehingga perlu ada upaya revitalisasi,” katanya.

PKL Harus Diakomodir

Ia menyebutkan, banyaknya PKL di sekitar pasar, terminal dan di pinggir-pinggir jalan, sehingga para PKL itu harus diakomodir di pasar yang direvitalisasi.

“Lalulintas dan fungsi terminal terganggu. Dengan harapan kedepannya lalulintas lebih tertata dan terminal lebih berfungsi,” ujarnya.

Kemudian, kata Dicky, penumpukan sampah baik yang berasal dari pedagang pasar.

PKL maupun warga masyarakat sekitar pasar juga masih menjadi permasalahan. “Dengan harapan kedepannya sampah tertangani dan terkendali dengan adanya penataan kawasan kota itu,” ujarnya.

Dicky menjelaskan terkait dengan gambaran umum pembangunan Pasar Sehat Banjaran dan rencana pembangunan. Di Pasar Sehat Banjaran nantinya dapat menampung  1.233 pedagang, terdiri dari 818 kios, 265 lapak dan 150 PKL.

Ia pun mengungkapkan rencana tahapan pembangunan, mulai pembersihan lahan eks tempat penampungan sampah sementara (TPSS),  pembangunan pasar dan relokasi pedagang.

Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan tentang harga  kios/lapak, disesuaikan dengan kemampuan pedagang (melalui musyawarah).

“Pasar yang dibangun akan mengakomodir pedagang Pasar Banjaran dan para pedagang lain termasuk PKL yang berada di sekitar pasar dan terminal Banjaran,” katanya.

“Dengan pembangunan pasar sehat banjaran, diharapkan kondisi pasar  menjadi lebih sehat, kemacetan terurai, terminal lebih teetib dan masalah sampah dapatbteetanggulangi dengan baik,” pungkasnya. (Fal)

Fal Ulul Ilmi

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

11 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

12 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

12 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

13 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

14 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

15 jam ago