BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Dadang Supriatna pada Rabu (31/5/2023).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Strategi Implementasi Kebijakan Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Sumedang.
Dadang mengatakan penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dirasakan dalam keberlanjutan pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintah desa dengan memanfaatkan anggaran dana desa yang dianggap sering meminggirkan peran dan keterlibatan masyarakat desa serta tidak melibatkan kearifan lokal yang kental masyarakat pedesaan.
“Sehingga terkesan program anggaran desa hanya sebagai rutinitas dan formalitas yang manfaatnya kurang efektif bagi warga desa itu sendiri,” katanya.
Dadang menerangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi kebijakan dana desa dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal, serta menemukan strategi yang dilakukan oleh para aktor dalam implementasi kebijakan dana desa dalam pemberdayaan masyarakat desa berbasis kearifan lokal.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kebijakan Dana Desa dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di Kabupaten Sumedang belum efektif. Hal ini dikarenakan unsur isi kebijakan dan lingkungan kebijakan belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan Dana Desa di Kabupaten Sumedang,” jelasnya.
Menurutnya, unsur yang paling menghambat pelaksanaan kebijakan Dana Desa dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan loka! di Kabupaten Sumedang adalah faktor lingkungan, dan pengawasan pada lembaga dana desa baik di tingkat kabupaten maupun pemerintahan desa.
“Strategi yang ideal untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah strategi Diversifikasi yaitu dengan memaksimalkan potensi kekuatan untuk mengatasi atau meminimalisir ancaman pada kebijakan Dana Desa di Kabupaten Sumedang dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di Kabupaten Sumedang,” katanya.
IPK Dadang Supriatna sebelum sidang terbuka adalah 3.62 dan IPK sidang terbuka 3.69. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Dadang Supriatna dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.63 dengan yudisium sangat memuaskan.
Selama menempuh pendidikan di Pascasarjana Unpas, Dadang mengaku sebagai mahasiswa dan juga pegawai harus bisa me-manage waktu.
“Bagaimana harus membagi waktu untuk keluarga, melaksanakan tugas dan perkuliahan,” katanya.
Ia berharap Pascasarjana Unpas ke depannya lebih maju, lebih sukses dan bisa menyerap aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswanya. (ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Erna Sari Gusmaati, atau akrab disapa Erna, adalah seorang gadis penuh semangat yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Memasuki masa tenang Pilkada Serentak 2024, ribuan alat peraga kampanye (APK) ditertibkan…
Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. BANDUNG,…