Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Siapa sangka yang awalnya hanya ikut-ikutan kakak, kini Clarita membuat sejarahnya sendiri. Atlet basket berusia 24 tahun asal Kota Bandung tersebut bernama Clarita Antonio Senjaya. Bersama rekan-rekannya, ia berhasil menyabet medali emas dalam SEA Games Kamboja 2023 lalu.
Ia menceritakan, awalnya mencoba terjun di olah raga sepak bola mengikuti jejak sang kakak.
“Dari dulu saya memang tidak bisa diam. Kebetulan saya punya kakak laki-laki suka main bola. Saya ikut main bola. Terus dia main basket, jadi saya ikut main basket. Taunya dia berhenti, sedangkan saya tetap lanjut,” jelas Clarita.
Memulai di Usia 14 Tahun
Ia mulai ikut klub basket di Bandung lewat Tunas Bandung sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Namun, baru dipanggil untuk ikut kejuaraan daerah (Kejurda) Kota Bandung dan kejuaraan nasional Jawa Barat saat kelas 6 SD atau 1 SMP.
“Waktu itu usia saya sekitar 14 tahunan,” katanya.
Setelah itu, ia pun beberapa kali mendapatkan medali perunggu dan perak. Saat bergabung di timnas senior Sea Games 2019 berhasil mendapatkan perunggu.
“Lalu saat SEA Games Vietnam dapat perak. Kemudian, SEA Games Kamboja kemarin dapat emas. Tapi pertama kali saya gabung timnas senior itu ikut Asian Games yang 2018,” ungkapnya.
Ia menuturkan selama SEA Games kemarin, timnya bertanding sebanyak enam kali.
“Dari enam pertandingan itu, kita langsung tanding berturut. Kita cuma dikasih istirahatnya di hari terakhir. Tapi untungnya kita bisa melakukan yang terbaik dan mendapatkan hasil yang terbaik,” ujarnya.
Ia menceritakan, dalam dua gim pertama raihan skornya cukup ketat. Sebab masih penyesuaian dengan lapangan dan ringnya. Namun, setelah gim ketiga sampai seterusnya tim basket putri Indonesia bisa mulai menyesuaikan dengan lapangan dan ring.
“Semua jadi bisa lebih baik, performanya juga lebih baik. Meski badan rasanya kayak lebih kenceng dan pegel. Tapi kita dibantu staf pelatih. Ada ice bed di kamar masing-masing,” ungkapnya.
Menurutnya, tak ada lawan yang terlalu berat dihadapi. Namun, jika dilihat dari skor yang cukup ketat terjadi saat bertanding dengan Vietnam dan Thailand.
“Lawan terberat kita ya diri sendiri. Tapi kalau dari skor mungkin Vietnam dan Thailand karena mereka di dua gim pertama susah menyesuaikan semua dengan kondisi lapangan,” akunya.
“Pemain Thailand juga kita sering ketemu, sudah sering main bareng. Mereka juga persiapannya sudah lama dengan pemain yang sama, jadi chemistry-nya lebih bagus,” imbuhnya.
Setelah SEA Games Kamboja, Clarita dan tim akan mengikuti SEA Games Vietnam. Namun, saat ini mendapat libur selama 1-2 bulan.
“Kemudian kita lanjut persiapan buat tanding liga. Dari situ kita berlanjut ke TC SEA Games. Kita libur dikasih sebulan, kemungkinan awal Juli mulai persiapan buat FIBA Asia di Thailand terus setelah itu Asian Games,” lanjutnya. (*/Nis)