BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Belajar mengenai smart city di Kota Bandung, utusan pemerintah Petaling Jaya, Malaysia tertarik dengan kebudayaan dan keramahan warga Kota Bandung.
“Kami datang ke sini, karena pemerintah Kota Bandung dan Majelis Bandaraya Petaling Jaya merupakan sister city,” ujar ketua rombongan utusan Majelis Bandaraya Petaling Jaya, Nizam, Kamis (8/6/2023).
Nizam mengatakan, karena Kota Bandung menempati urutan pertama di Indonesia dalam bidang smart city dan urutan ke 28 di dunia. Sehingga mereka ingin mengetahui bagaimana sistem smart city di Kota Bandung.
“Urusan smart city ini menjadi salah satu yang kami pelajari di Kota Bandung, disamping ada hal-hal lain yang juga kami pelajari,” tambahnya.
Hasilnya, berdasarkan pengamatan mereka, Nizam mengatakan, program ini sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Kami melihat banyak masyarakat yang mengetahui aplikasi dan program terkait smart city ini. Artinya, program ini tersosialisasi dengan baik,” tambahnya.
Nizam mengatakan, sudah satu bulan berada di Kota Bandung ada beberapa hal yang membuatnya sangat tertarik. Termasuk keramahan warga Kota Bandung.
“Meskipun kami tergolong orang asing. Namun mereka menerima dan melayani kami dengan baik,” tuturnya.
Namun, Nizam mengaku tidak bisa terlalu banyak jalan-jalan, hanya bisa melihat langsung kawasan Jalan Braga dan beberapa museum. Sedangkan untuk makanan, yang paling Nizam sukai adalah nasi liwet.
“Jadi, kami pernah datang ke rumah susun di Cingised. Di sana, kami disuguhi nasi liwet yang rasanya kami suka. Bahkan kami bisa memakan tempe bacem sampai beberapa potong,” tambahnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Briliana mengatakan, smart city bukan hasil yang dicapai, melainkan program dan proses yang dipakai untuk melayani warga Kota Bandung.
“Jadi untuk melayani warga, kami menggunakan teknologi untuk memudahkan warga,” katanya.
Pemicu Berkembangnya Smart City
Salah satu pemicu berkembangnya smart city di Kota Kembang, adalah pandemi Covid-19. Di mana banyak keterbatasan aktifitas, sementara kebutuhan masyarakat untuk dilayani sangat tinggi. Oleh karena itu, Pemkot Bandung banyak menghadirkan aplikasi untuk memfasilitasi warga mendapatkan pelayanan dari Pemkot Bandung.
“Berawal saat pandemi, menggunakan teknologi yang tinggi ternyata berlanjut sampai sekarang. Dan itu sangat membuat kami sangat terbantu,” pungkasnya. (Put)