BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bagi yang memiliki hewan peliharaan anjing, penting untuk memahami ciri-ciri anjing rabies. Hal itu karena rabies merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menular ke manusia. Penyakit ini tergolong berbahaya karena belum bisa disembuhkan.
Baru-baru ini, 3 orang dilaporkan meninggal dunia di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat digigit oleh anjing rabies.
Oleh karena itu, guna mencegah penularan rabies, penting untuk memberikan vaksin rabies pada anjing peliharaan di rumah. Selain itu, pemilik anjing juga perlu mengenali ciri-ciri anjing rabies agar bisa melindungi diri dan orang sekitar.
Gejala rabies pada anjing dapat muncul sekitar 3–8 minggu setelah anjing terinfeksi virus rabies. Gejala rabies bahkan bisa lebih cepat muncul pada anjing bila lokasi gigitan atau cakaran hewan yang menularkan rabies dekat dengan kepala.
Berikut ini adalah ciri-ciri anjing rabies yang dilansir dari ALODOKTER pada Sabtu (17/6/2023):
Salah satu ciri anjing rabies yang paling umum adalah perubahan perilaku, seperti gelisah atau ketakutan. Namun, di sisi lain, anjing yang terkena rabies juga bisa tampak lebih diam atau lemas dan tidak bersemangat seperti biasanya.
Anjing yang terkena rabies biasanya juga menjadi lebih agresif. Saat terkena rabies, anjing akan menjadi lebih galak dan buas terhadap orang maupun hewan lain, bahkan pada orang yang sudah dikenalnya.
Hal ini menjadi tanda bahwa virus rabies telah menyerang otak, sehingga anjing sulit untuk mengendalikan perilakunya.
Salah satu ciri-ciri anjing rabies yang juga penting untuk kamu waspadai adalah demam. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem imun tubuh anjingmu sedang melawan infeksi virus rabies. Oleh karena itu, bila ia mengalami demam secara tiba-tiba, sebaiknya segera periksakan hewan kesayanganmu ini ke dokter hewan, ya.
Anjing yang terkena rabies juga bisa mengeluarkan air liur berlebih, padahal ia sedang tidak lapar. Hal ini terjadi karena rabies bisa menyebabkan rahang dan tenggorokan anjing mengalami kelumpuhan, sehingga air liur yang keluar pun lebih banyak.
Terkadang, banyaknya air liur yang dikeluarkan oleh anjing juga bisa membuat mulut atau bibirnya tampak berbusa.
Tidak hanya air liur berlebih, kelumpuhan pada rahang ini juga bisa menyebabkan anjing sulit menelan sehingga ia akan sulit atau bahkan tidak bisa makan dan minum. Rabies juga bisa membuat anjing menjadi lebih sering muntah.
Jika anjingmu tiba-tiba tidak mau makan dan minum, lalu menunjukkan gejala rabies lainnya, kamu sebaiknya waspada dan segera membawanya ke dokter hewan.
Mengingat rabies merupakan penyakit yang dapat menyerang sistem saraf dan otak, penyakit ini bisa menyebabkan anjing mengalami kejang. Pada beberapa kasus, kejang pada anjing rabies juga bisa disertai gejala lain, seperti pingsan atau bahkan koma.
Kerusakan otak dan saraf akibat rabies bisa membuat anjing menjadi sulit bergerak atau berjalan. Virus rabies juga bisa membuat otot-otot tubuh anjing menjadi kaku, sehingga ia susah bergerak atau tampak kesakitan ketika berjalan.
Ini juga termasuk salah satu ciri anjing rabies. Saat terserang rabies, anjing akan tampak mudah terganggu atau gelisah ketika ia mendengarkan suara atau melihat cahaya yang terang. Rangsangan cahaya dan suara tersebut bahkan bisa membuatnya menjadi lebih agresif, sehingga bisa saja menyerang orang atau hewan di sekitarnya.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan rabies pada anjing maupun manusia. Anjing yang terkena rabies biasanya akan mati dalam waktu sekitar 1–2 minggu setelah terkena rabies.
Selain itu, karena berisiko menularkan rabies pada hewan atau orang lain, anjing yang terkena rabies umumnya perlu ditangkap dan disuntik mati (euthanasia).
Meski terdengar menakutkan, rabies bisa dicegah. Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Untuk mencegah hal ini terjadi pada anjing kesayanganmu, kamu perlu membawanya ke dokter hewan untuk diberikan vaksin rabies.
Vaksin ini dapat dilakukan di klinik hewan saat ia berusia 16 minggu. Vaksin rabies dapat diberikan setiap 1–3 tahun sekali guna mencegah terjadinya anjing terkena rabies.
Perlu diingat bawah rabies tergolong penyakit zoonosis yang dapat ditularkan melalui hewan ke manusia. Oleh karena itu, bila kamu terkena gigitan anjing yang diduga terinfeksi virus rabies, segera bersihkan luka bekas gigitan atau cakaran dengan air dan sabun. Kamu juga bisa mengoleskan alkohol atau cairan antiseptik pada area luka tersebut. (ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Laga istimewa akan tersaji di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb kini memberikan penawaran peluang investasi menarik, berupa Surat Berharga Perpetual…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan bahwa aksi terorisme…