Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sejumlah budayawan dan tokoh nasional gelar dialog kebangsaan jelang tahun politik atau pemilu 2024 mendatang.
Dialog kebangsaan ini digagas guna mengingatkan masyarakat agar tetap bersatu dan tidak terpecah belah oleh isu- isu politik yang kerap terjadi jelang pemilu.
Bertempat di Gedong Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Minggu (18/06/2023), sejumlah organisasi massa, dan budayawan yang terdiri dari Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKRI), Prawiro Indonesia, Laskar Siliwangi Indonesia (LSI) serta perguruan pencak silat dan budaya tradisional Jawa Barat bersama para tokoh nasional menggelar dialog kebangsaan jelang tahun politik atau pemilu 2024 mendatang.
Ketua Umum Laskar Siliwangi Indonesia (LSI), Steven Samuel Lee Lahenko mengatakan, dialog kebangsaan ini digagas guna mengingatkan masyarakat agar tetap bersatu dan tidak terpecah belah oleh isu- isu politik yang kerap terjadi jelang pemilu.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh isu yang tidak jelas jelang pemilu. Masyarakat harus cerdas jangan mau lagi dipecah belah,”katanya.
Dialog ini pun dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti asisten Menteri pertahanan, Glenny Kairupan, tokoh nasional Haidar Alwi dan Permadi Arya atau yang biasa dikenal dengan Abu Janda.
Salah satu tokoh nasional Haidar Alwi menegaskan, dalam dialog kebangsaan ini dirinya berpesan kepada masyarakat agar tetap bersatu dan tidak mudah terpecah belah oleh isu-isu politik jelang pemilu mendatang.
“Tahun politik memang khas di Indonesia, satu tahun menjelang pemilu selalu ramai, apalagi pemilu nanti akan dilaksanakan Februari atau awal tahun. Di tahun 2023 ini adalah awal pergantian pemimpin, lain halnya dengan 2019 dimana incumbent masih bisa mencalonkan diri, tapi tahun 2024 itu tidak bisa. Jadi akan ganti pemimpin,”katanya.
“Posisi ini membuat Indonesia menjadi krisis karena keberlangsungan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi selama 10 tahun harus berkesinambungan. Makanya tahun 2023 ini tahun yang khas. Untuk itu kita menggelar dialog kebangsaan ini untuk mengingatkan masyarakat Sunda khususnya Jawa Barat untuk berhati-hati memilih pemimpin di 2024,”imbuhnya.
Ia pun melanjutkan, dialog kebangsaan ini akan terus dilakukan menjelang pemilu 2024, guna mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dialog-dialog semacam ini bukan hari ini saja, nanti kita akan sering lakukan untuk mengedukasi masyarakat bahwa memilih pemimpin 2024 itu harus tepat. Jangan sampai pembangunan yang sudah dilakukan dimasa Pak Jokowi selama 10 tahun dimulai lagi dari nol. Jadi kita harus memilih pemimpin yang berkesinambungan dengan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi,”tegasnya.
Diharapkan dengan adanya dialog kebangsaan ini kondusifitas dan persatuan masyarakat akan tetap terjaga di tahun politik pemilu mendatang, tidak ada lagi kubu-kubuan sepertihalnya yang terjadi saat pemilu 2019 lalu. (*)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menjelang Pilkada 2024, Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, bersama Forum Koordinasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengajak kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan kesiapan provinsi dalam menghadapi Pilkada…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Cawalkot Farhan berkomentar mengenai jenjang Pendidikan di Kota Bandung yang masih kurang.…
WWW.PASJABAR.COM -- Eliano Reijnders, beri penjelasan menohok kepada jurnalis Jepang soal alasannya mau pindah kewarganegaraan…
WWW.PASJABAR.COM -- Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan pemerintah akan memberikan bonus berupa pembinaan…