BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Guna meningkatkan kualitas pangan lokal, Fakultas Teknik Universitas Pasundan (FT Unpas) bersama Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan riset komoditas sorgum.
Dilansir dari unpas.ac.id pada Selasa (25/7/2023), Ketua Kelompok Riset Pascapanen Thermal PRTTG, Sandi Daniardi mengatakan tahun ini pihaknya fokus melakukan riset panen dan pascapanen sorgum. Sehingga perlu masukan terkait pengembangan riset dan teknologinya.
Tentunya BRIN berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan keanekaragaman pangan, nilai gizi pangan, hingga keamanan pangan lewat teknologi pangan.
“BRIN siap bekerja sama dengan FT Unpas dan sharing informasi terkait peralatan yang diperlukan untuk mengolah pangan lokal, khususnya komoditas sorgum. Sinergi yang dibangun melalui FGD ini diharapkan bisa ditindaklanjuti dan direalisasikan dengan baik,” katanya.
Dosen FT Unpas dan Sekretaris Prodi Magister Teknologi Pangan, Pascasarjana Unpas, Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. menyebut, upaya pemberdayaan petani dan industrialisasi sorgum sudah lebih dulu dilakukan FT Unpas melalui program kerja sama dan TJSL PT Dirgantara Indonesia.
“Kendati demikian, peneliti masih perlu sharing ilmu, khususnya riset mesin pengolahan komoditas sorgum,” ujar Prof. Wisnu.
Prof. Wisnu menyampaikan implementasi penelitian yang digarap FT Unpas dan PT DI baru pada skala industri kecil. Sehingga butuh pengembangan mesin pengolah pangan dari PRTTG jika ingin merambah ke industri skala besar.
Lokasi Sorgum Center
Saat ini, FT Unpas dan PT DI sedang mengupayakan pendirian Sorgum Center di 7 kabupaten/kota. Di wilayah Ujung Berung, Kota Bandung telah tersedia lahan seluas 14 hektar dan direncanakan menjadi pusat UMKM.
Sementara di kawasan Kertajati, Majalengka sudah ada lahan seluas 500 hektar untuk dijadikan lahan sorgum yang didukung sepenuhnya oleh Pemda setempat.
Sorgum Center akan dijadikan wadah kemitraan, mulai dari pelatihan kelompok tani binaan dan pelatihan IKM/UKM untuk dapur kreatif dan alun-alun sorgum.
“Di dalamnya nanti ada food festival, agrowisata, wisata edukasi, atraksi event, outlet, dan cafe/resto. Kami juga rumuskan branding, packaging, sales, promotion, sampai inovasi pemasarannya (distributor dan retailer),” tambahnya.
Koordinator Hukum BRIN, Sudirman menyampaikan, kerja sama antara FT Unpas dan BRIN dapat dilakukan lewat Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (OR PP) karena sudah memiliki nota kesepahaman, atau PKS dengan PRTTG karena berkaitan langsung dengan para peneliti yang substansinya fokus pada riset pengembangan peralatan panen dan pascapanen.
“Mengingat keterkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kerja sama dengan PRTTG BRIN hanya sebatas riset saja. Tapi ruang lingkupnya tidak terlepas pada pembiayaan, tusi, dan hal lain yang bersifat normatif. Untuk pembuatan PKS, Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus sudah ada untuk memudahkan telaah substansi dan drafting naskah,” tandasnya. (*/ran)