BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pasar Kreatif yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, mayoritas hadirkan Pelaku UMKM baru.
“Kita hadirkan UMKM yang baru pertama kali mengikuti acara kami. Jadi UMKM yang ikut acara kami jangan yang itu-itu lagi,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, kepada wartawan Selasa (1/8/2023) di Paskal 23 Mall.
Elly mengatakan untuk dari 284 tenant yang ikut dalam acara ini, 42 persen di antaranya adalah pelaku UMKM yang belum pernah mengikukti acara seperti ini, 23 persen baru pertama kali, 18 persen baru 2 kali. Sedangkan 15 persen sudah tiga kali mengikuti acara dari Disdagin.
“Kami sengaja tetap melibatkan yang sudah sering mengikuti acara kami, dengan pertimbangan bisa mengimbangi keberadaan UMKM baru di Kota Bandung,” terang Elly.
Disinggung mengenai omzet, tahun lalu, acara serupa digelar di enam mall di Kota Bandung, berhasil mendapatkan omzet sebanyak Rp8,2 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, Pasar Kreatif akan digelar di tujuh mall, dan Paskal 23 Mall merupakan titik ke lima yang juga akan digelar selama 10 hari.
“Untuk omzet sementara tahun ini, di titik ke lima pada hari ke 3 berhasil mengumpulkan omzet sebesar Rp6,4 miliar. Sisanya masih belum ada laporan,” kata Elly.
Di sisi lain, untuk Pasar Kreatif di Paskal 23 ini mayoritas menghadirkan pelaku UMKM baru. Sehingga Elly masih belum tahu berapa kira-kira omzet yang akan didapatkan.
“Ini belum bisa terukur ya berapa kira-kira akan mendatangkan omzet, pasalnya di titik ini 42 persennya pelaku UMKM baru,” tambah Elly.
Namun, bagaimanapun juga, Elly berharap Pasar Keratif ini bisa membantu pelaku UMKM untuk bisa maju dan berkembang. Di sisi lain bisa membantu perekonomian warga Kota Bandung.
“Ini cukup membanggakan ya, karena ada produk UMKM Kota Bandung yang bisa masuk UNICLO,” katanya.
Pemerintah Harus Fasilitasi UMKM Supaya Berkembang
Ditemui di tempat yang sama, plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan rasa bangganya terhadap para pelaku UMKM di Kota Bandung, yang dianggap mampu berkembang dan mengikuti perkembangan jaman.
“Setelah saya melihat langsung pelaku UMKM ini, saya melihat banyak produk fashion yang mengikuti perkembangan, baik dari segi model dan perpaduan warna,” terang Ema.
Dari sisi pemerintah, lanjut Ema, adalah harus memberikan fasilitas agar pelaku UMKM berkembang, salah satunya dengan agenda yang digelar Disdagin ini.
Walaupun untuk berpartisiapsi dalam pasar kreatif ini, Ema mengatakan, harus memiliki beberapa kriteria khusus.
“Ini kan digelarnya di mall, jadi barang yang dijual juga harus sesuai pasar mall,” jelas Ema.
Meski demikian, Ema mengaku untuk ekspor pemerintah memang belum bisa memberikan bantuan. Sehingga, hal itu harus dilakukan mandiri.
“Kita hanya membantu agar kualitas produk mereka layak untuk pasar impor. Namun untuk kegiatan impornya sendiri, kami masih belum bisa membantu,” terang Ema. (put)