PASPENDIDIKAN

PTM2D 2023 LLDIKTI IV Diikuti 580 Mahasiswa, Fokus Tangani 2 Tantangan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 580 mahasiswa dari 82 PTS di LLDIKTI IV dilepas ke desa-desa di wilayah Jawa Barat dan Banten lewat dua skema/klaster agar menjangkau lebih banyak desa. Serta memaksimalkan pelaksanaan Program Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa (PTM2D) 2023 atau KKN Tematik LLDIKTI IV Jabar-Banten.

Dilansir dari laman unpas.ac.id, program PTM2D 2023 yang melibatkan guru besar ini akan dilaksanakan pada 4 Agustus-4 Desember 2023.

Rektor Universitas Pasundan selaku Ketua Panitia PTM2D 2023 Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan pada klaster 1, durasi program lebih singkat, yaitu 6 minggu dengan konversi 6 SKS. Klaster 1 diikuti 537 mahasiswa yang terdiri dari 378 mahasiswa PTS di Jabar dan 159 mahasiswa PTS di Banten. Mahasiswa akan disebar ke 21 desa (Jabar) dan 8 desa (Banten).

“Sementara untuk klaster 2, durasi program selama 4 bulan atau satu semester dengan total 43 peserta dan konversi hingga 20 SKS. Lokasi tujuan juga lebih sedikit, yakni 5 desa di wilayah Ciamis, Garut, Bandung Barat, Bogor, dan Sumedang,” kata Rektor.

Klaster 2 merupakan pilot project yang baru digagas LLDIKTI IV tahun ini. Kepala LLDIKTI IV Dr. M. Samsuri, M.T. menunjuk 17 PTS untuk terlibat dalam klaster 2, termasuk Unpas.

Pjs Gubernur Banten Ali Muktabar yang bergabung secara daring menyambut baik program PTM2D LLDIKTI IV. Menurutnya, program ini selaras dengan program ketahanan desa yang tengah diusung Pemprov Banten.

“Desa adalah basis masyarakat yang apabila pembangunannya dioptimalkan, maka secara agregat berjenjang dapat meningkatkan kemampuan daerah. Kalau desa semakin kuat, tentu bisa berimplikasi pada ketahanan nasional,” tuturnya.

Selain fokus pada pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat, ia berpesan agar mahasiswa menjunjung etika dan menghormati hal-hal yang menjadi adat istiadat setempat.

PTM2D Fokus Masalah Kemiskinan Ekstrem dan Masalah Stunting

Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof. Nizam menekankan, PTM2D diharapkan fokus menangani dua tantangan yang juga tengah dihadapi pemerintah, yaitu kemiskinan ekstrem dan masalah stunting.

“Program yang diangkat harus mengangkat perekonomian desa agar menekan kemiskinan ekstrem. Tentu tidak cukup jika hanya 4 bulan, tapi setidaknya mahasiswa bisa menginspirasi masyarakat, memetakan masalah kemiskinan, dan menggali potensi untuk menanganinya. Dengan begitu, perekonomian akan terbangun,” paparnya.

Tiap tahun, jelas Prof. Nizam, desa memperoleh anggaran dari pemerintah yang penggunaannya bisa didampingi mahasiswa, sehingga desa punya daya ungkit terhadap perekonomian masyarakat.

“Misalnya untuk pengembangan desa wisata, agrowisata, memperpendek mata rantai produksi, dan lain-lain. Rantai pasoknya harus diperkuat supaya tidak dinikmati lintah darat, melainkan masyarakat,” imbuhnya.

Prof. Nizam menilai, mahasiswa berperan besar dalam menyosialisasikan pencegahan pernikahan dini yang dapat berdampak pada munculnya kemiskinan ekstrem dan melonjaknya angka stunting.

“Isu pernikahan dini, seribu hari pertama bayi dari mulai insepsi sampai usia 3 tahun, ini critical sekali untuk memastikan bayi yang lahir tercukupi gizi dan zat besinya. Dorong masyarakat untuk mengonsumsi produk lokal yang memiliki gizi seimbang,” jelasnya.

Melalui dua isu pokok tersebut, mahasiswa akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat jika dirancang dan dikerjakan dengan sepenuh pemikiran.

“Jangan terlalu banyak program yang supervisial, lebih baik fokus pada 1-2 program yang berdampak signifikan terhadap perbaikan dan kemajuan desa. Dalam 4 bulan, mahasiswa harus punya target untuk dicapai. Jadi jangan merasa puas kalau 20 SKS ini tidak ada impactnya,” terangnya.

Perluas Jangkauan

Kepala LLDIKTI IV Dr. M. Samsuri, M.T. menuturkan tahun berikutnya, ia ingin pelaksanaan PTM2D lebih masif dan menjangkau lebih banyak desa di seluruh Indonesia. Bahkan, tahun 2025 ia merencanakan program membangun desa internasional.

“Tantangannya memang lebih besar dan mesti disiapkan bersama. Roadmapnya sudah ke arah sana, karena kita ingin membangun kolaborasi agar PTS di LLDIKTI IV semakin terkenal, membumi, dan memberi impact yang lebih luas,” tandasnya. (*/ran)

Nurrani Rusmana

Recent Posts

Pj Gubernur Jabar Ajak Teladani Pahlawan dalam Upacara Hari Pahlawan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan…

4 jam ago

Pj Gubernur Jabar Serukan Pengelolaan Tata Ruang Berkelanjutan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyoroti pentingnya pengelolaan tata ruang…

4 jam ago

Usai Kalahkan Lion City Secara Dramatis Persib Baru Berlatih 13 November

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Usai kalahkan Lion City secara dramatis dalam laga AFC Champions League Two…

7 jam ago

Diana Mustika Dewi Bertekad Jadi Guru yang Menginspirasi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Diana Mustika Dewi, atau yang akrab disapa Diana, adalah mahasiswa semester V jurusan…

7 jam ago

FOTO: Simulasi Pemungutan, Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024 Kota Bandung

FOTO KPU Bandung Gelar Perhitungan Suara BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung…

8 jam ago

Endah Marlovia Ingin Kejar Gelar Profesor Di Usia Muda

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana Unpas, Endah Marlovia, ingin mengejar gelar Profesor…

10 jam ago